jpnn.com - Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru meminta semua pihak menjaga wilayah Jawa Tengah agar tetap kondusif menjelang pelaksanaan pilkada. Hal itu disampaikannya menanggapi kabar bahwa sejumlah ormas menyerang kantor DPC PDIP Banyumas, Selasa (26/6).
Pria yang akrab disapa Gus Falah itu menyampaikan, kedatangan anggota ormas itu tidak terkait bisyaroh atau tradisi pengajian yang dilakukan kiai bersama warga setempat.
BACA JUGA: Doa Anies Baswedan Untuk Sudirman Said dari Warteg Nurul
“Ini enggak ada kaitannya dengan bisyaroh dan tahlil atau pengajian apapun. Ini murni soal money politic, satgas anti-money politic menangkap seseorang yang melakukan money politic,” kata Gus Falah saat dihubungi dari Jakarta.
Dia menyampaikan, semua anggota Banser dan ormas lain yang turut mendatangi Kantor PDIP Banyumas harus dapat menahan diri dan tidak terpancing pihak yang ingin memperkeruh suasana.
BACA JUGA: Jelang Pilgub Jateng, Sudirman Said Temui Anies Baswedan
“Jangan terpancing, jaga suasana kondusif. Ini tidak ada kaitannya dengan pengajian, ini yang ditangkap karena money politic,” ungkap Gus Falah.
Dihubungi terpisah, Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas Febrian Nugroho menyampaikan, anggota sejumlah ormas mendatangi markasnya karena ada kesalahan informasi.
BACA JUGA: TGUPP Cuma Jadi Penampungan Timses, DPRD Siapkan Evaluasi
Setelah dilakukan pertemuan, diketahui masalah sebenarnya adalah penangkapan pelaku money politic di Kecamatan Sumbang pada Senin (25/6).
Setelah ditelusuri, pelaku mengaku mendapatkan uang tersebut dari istri Mardjoko, calon bupati Banyumas yang diusung Partai Golkar, PAN, Partai Gerindra, PPP, PKS, dan PKB.
“Jadi enggak ada penyerangan, ini salah komunikasi. Praktik money politic sudah kita laporkan ke Panwaslu dan akan diproses,” ucap Febri.
Febri menyampaikan, perwakilan DPC PDIP dan Banser sudah menyatakan tidak ada masalah saat mediasi dengan perwakilan Polres Banyumas.
Saat ini, kata Febri, Kantor DPC PDIP Banyumas sudah kembali normal. “Jadi ini soal money politic terkait pilbup, bukan dengan ormas atau pengajian,” ungkap Febri. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Ini Alasan Pertemuan Wakapolda Kepri dengan PDIP
Redaktur & Reporter : Adil