PDIP-Golkar Belum Terpengaruh Survei

Sabtu, 25 Februari 2012 – 07:17 WIB

JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan dua lembaga survei, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI), membuktikan kalau popularitas politikus muda belum mampu mengalahkan politikus senior untuk bersaing menjadi capres pada 2014.

Dalam surveinya, CSIS dan LSI menempatkan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai kandidat dengan dukungan terbanyak, disusul Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, lantas Jusuf Kalla dan Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

”Kami mengapresiasi hasil survei itu, apalagi dalam melakukan survei, kedua lembaga itu, baik CSIS maupun LSI,  tidak berhubungan dengan pihak PDIP. Dalam artian survei itu benar-benar di luar sepengetahuan PDIP. Jadi benar-benar independen,” terang Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDIP  Maruarar Sirait yang juga anggota Komisi Komisi XI DPR, Jumat (24/2).

Menurut putra dari politisi senior Sabam Sirait ini, kalau hasil survei Megawati itu tinggi, artinya sudah cukup stabil karena dasar-dasar hasil survei itu jelas, yakni kinerja pemerintah saat ini di bidang penegakan hukum, pengentasan kemiskinan, dan pemberantasan korupsi yang dinilai sangat lemah.

”Penilaian responden itu karena pemerintah saat ini lemah dibandingkan rezim Megawati dulu. Dulu kita bisa mandiri, kita tidak melakukan luar biasanya impor-impor gula, garam, dan sebagainya. Itu menyentuh langsung persoalan,” pria yang akrab disapa Ara itu.

Kendatipun demikian, lanjut  Ara, Megawati belum dapat dipastikan maju sebagai kandidat capres pada pilpres 2014 mendatang karena pencalonannya diserahkan kepada Ketum PDIP sendiri sesuai hasil Kongres III PDIP  di Bali. Namun hasil survei menunjukkan kesiapan dan kemampuan PDIP untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Wilayah I Partai Golkar Ade Komarudin mengatakan, Golkar tidak terlalu terpengaruh dengan hasil kedua lembaga survei yang menempatkan Aburizal Bakrie (Ical)  di urutan keempat. Bahkan Ade Komarudin menegaskan keinginan Golkar untuk tetap mengusung  Ical. Sebab berdasarkan hasil survei berbanding lurus dengan penerimaan publik.

”Sekitar 52 persen responden menunjukkan kesukaannya pada Pak Ical dan 53,6 persen responden menyatakan Pak Ical layak jadi presiden,” ujar Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI ini di gedung DPR RI, Jakarta,  Jumat  (24/2).

Survei terbaru ini, sambung Ketua Umum DPP SOKSI ini, menjadi potret bagaimana respons masyarakat terhadap sosok Ical jika diusung Golkar sebagai capres. ”Paling tidak, kita sudah mendapatkan gambaran umum dari masyarakat, sekalipun Golkar belum memutuskan soal pencapresan ini,” lontarnya.

Sedangkan peneliti senior LSI, Burhanudin Muhtadi, mengatakan kalau tidak ada perubahan kondisi politik yang berarti menjelang pilpres mendatang, maka capres yang muncul masih saja para tokoh lama. (ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebar Kader Agar Hatta Makin Dikenal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler