jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan konsultan bangunan asal Inggris, Buro Happold ikut terseret dalam polemik kualifikasi Jakarta International Stadium (JIS) untuk Piala Dunia U-17.
Buro Happold dalam keterangan resminya pada Minggu (9/7), menyebut proyek Jakarta International Stadium (JIS) tidak sesuai dengan konsep desain orisinal dari Buro Happold.
BACA JUGA: Politikus PDIP Sebut Ada Malapraktik Pembangunan JIS di Tangan Anies
Pernyataan Buro Happold ini sekaligus mengklarifikasi bahwa pihaknya disebut-sebut oleh sebagian kalangan yang menilai JIS telah berstandar FIFA.
Menindaklanjuti pernyataan itu, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Rio Sambodo mendorong Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mengaudit total pembangunan JIS karena dinilai banyak kejanggalan.
BACA JUGA: JIS Jadi Polemik, Buro Happold Keluarkan Pernyataan Klarifikasi
Pasalnya, Jakarta Konsultindo (Jakkon) selaku anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro) perlu meluruskan detail proyek pembangunan JIS agar tak jadi polemik berkepanjangan.
“Konkretnya harus ada penanganan teknis secara mendasar baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk sarana prasarana serta audit total dari aspek perencanaan maupun pembangunannya,” ujar Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Rio Sambodo, dalam keterangannya pada Senin (10/7/2023).
BACA JUGA: Tokoh Olahraga Apresiasi Langkah Pemerintah Dorong JIS Jadi Venue Piala Dunia U-17
“Bentuk Pansus JIS jika dipandang perlu,” ujar Rio.
Rio lantas mempertanyakan siapa sebenarnya yang mendesain JIS. Hal itu kemudian menjadi pintu pembuka bagi pemerintah pusat dan DKI Jakarta untuk mengaudit proyek JIS.
Sebab, menurutnya, pernyataan Buro Happold menegaskan adanya malpraktek dalam perencanaan dan pembangunan JIS.
“Tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas JIS dan jauh dari standar internasional sebagaimana mestinya,” ucapnya.
Sebelumnya, Buro Happold sendiri diketahui sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam pembangunan JIS.
Dalam keterangan resminya, Buro Happold menjelaskan perannya dalam proyek tersebut.
Menurut keterangan tersebut, Buro Hapold bukan pihak yang mendesain JIS. Perannya hanya sebatas meninjau konsep desain dari pihak lain.
“Buro Happold diminta untuk meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, yang dalam hal ini adalah konsultan yang ditunjuk Jakkon. Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold," demikian keterangan resmi tersebut.
Selanjutnya, Buro Happold juga enggan disebut terlibat dalam konstruksi JIS.
Menurut perusahaan, Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold membuat panduan desain dan jasa konsultasi pada Desember 2018 hingga Maret 2019.
Lingkup pekerjaan mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide), penilaian untuk soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment), konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).
Buro Happold menegaskan bahwa panduan dibuat dengan memastikan seluruh aspek sesuai dengan standar FIFA.
Namun, dari hasil tinjauan, ternyata pengerjaan proyek tidak sesuai dengan panduan yang diberikan.
Perusahaan Inggris itu juga mengatakan perlu mengklarifikasi soal perannya di laman resmi, agar tak ada kesalahan informasi dan persepsi soal peran mereka.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich Batari