PDIP Optimis Menang Pemilu 2014

Jumat, 07 September 2012 – 16:30 WIB
JAKARTA --  Usai pertemuan dengan Lembaga Riset Charta Politika, berdiskusi soal temuan-temuan survei suara pemilih di Pemilu 2014 yang muncul belakangan ini, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Puan Maharani, menyatakan pihaknya optimis menjadi pemenang pemilu.

"PDI Perjuangan tetap optimis. Alhamdulilah, dari paparan tadi, posisi kami tetap di tingkat atas secara nasional," kata Puan, di gedung parlemen, di Jakarta, Jumat (7/9).

Hasil dari diskusi dengan Charta Politika,  Puan menyatakan pihaknya hanya perlu memberi perhatian lebih pada  pemilih mengambang (swing voter) yang cukup besar yakni 34,4 persen dari seluruh pemilih nasional. Hal ini, lanjut dia, membuat pihaknya harus lebih cermat melihat lapangan ke depan.

"Kami yakin hasil survei belakangan ini hanya sesuatu yang terjadi hari ini, tapi bisa berubah di masa yang akan datang," kata Anggota Komisi I DPR.

Peneliti Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan bahwa pihaknya meyakini pola di hasil survei selama ini takkan berubah, dimana PDIP menjadi tiga besar partai pemenang pemilu. Dia juga mengakui bahwa memang ada fakta unik bahwa di balik fenomena penurunan suara PD, Golkar selalu mendapat suara tertinggi. Sementara suara PDIP tetap stagnan alias tak memperoleh apapun dari penurunan suara PD.

"Memang pertanyaan terbesar, apakah survei-survei ini dimainkan Golkar? Saya katakan tak benar karena untuk membuat demikian itu tak mudah. Lembaga-lembaga survei juga saling bersaing," kata Yunarto.

Masalah PDIP tak memperoleh hasil signifikan atas penurunan suara PD, menurut Yunarto, lebih disebabkan belum terevitalisasinya figur Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sebagai magnet elektoral.

"Yang perlu dipikirkan ke depan, apakah sosok Ibu Mega bisa jadi magnet elektoral bagi kaum muda? Atau justru beban?," katanya.

Kedua, lanjut dia, bagaimana menerjemahkan ideologi dalam kemasan yang baik. Yunarto, juga mengusulkan agar PDIP serius menangani pemilih pemula pada Pemilu mendatang.

Khusus untuk masalah pemilih pemula, Yunarto menyatakan pihaknya menilai ideologi yang diusung PDIP cenderung berat untuk diterima psikologis anak muda saat ini. Untuk menembus itu, kata Yunarto, PDIP harus mencari bahasa-bahasa yang mudah diterima kalangan muda nasional.

"Makanya orang lebih mudah mencerna Jokowi daripada ideologi PDIP," ujarnya.

Dia menambahkan, PDIP harus mulai kedepankan tokoh-tokoh yang dianggap role model. Bukan harus berusia muda. "Yang tua tak masalah, asal jiwanya bisa diterima kalangan muda," tandas Yunarto.

Puan Maharani menyatakan pihaknya akan setia dengan ideologi kerakyatan yang diusung partainya selama ini, terlepas dari banyaknya pandangan negatif atas ideologi itu.

"Tinggal kemasannya yang akan kami perbaiki. Kami akan tetap bertahan sebagai satu-satunya partai dengan ideologi yang jelas," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Target 12 Juta Kader Sebelum 2014

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler