PDIP Rugi Tak Usung Jokowi

Senin, 12 Maret 2012 – 11:40 WIB

JAKARTA-Siapa figur calon gubernur yang bakal diusung PDI Perjuangan masih misterius. Sebagai salah satu partai besar di DKI Jakarta, banyak pihak yang menduga partai berlambang banteng bermoncong putih itu akan mengusung calon sendiri dengan menggandeng partai lain. Salah satu nama kuat yang dikabarkan diusung adalah Walikota Solo Joko Widodo alias Jokowi. Namun, ada juga rumor yang menyebut PDIP akan merapat ke kubu calon incumbent Fauzi Bowo.

Kalangan pengamat poltik, Andrinof Chaniago menilai langkah Jokowi sebetulnya bisa mulus-mulus saja lantaran bisa diuntungkan oleh keadaan.  Lihat saja sosok incumbent Gubernur DKI Fauzi Bowo atau biasa dikenal Foke itu tidak menjadi soal. Begitu juga dengan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang ikut bertarung dalam pilkada DKI.

Menurut Andrinof, Jokowi–lah yang selama ini terkenal dengan pejabat yang bersih dan inovatif dalam gebrakan ide-ide birokrasi. Hanya saja, saat ini tinggal menunggu Partai Moncong Putih, apakah mau mengajukan Jokowi atau tidak. “Secara pengalaman untuk Jokowi, kalau soal pembenahan birokrasi, kemacetan dan Pedagang Kaki Lima (PKL) belum tentu bisa,” ungkap dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, akan menjadi kerugian besar di tubuh partai yang dipimpin Megawati Soekarno putri, tidak menjagokan Jokowi untuk DKI 1. Pasalnya Jokowi adalah satu-satunya kader yang paling siap diusung partai. “Hanya saja Jokowi orang Solo, orang yang sangat kental budaya Jawa. Dia itu sudah mau datang berarti sudah siap. Apalagi jika dicalonkan, kemarin dia tampak mengaku siap melaksanakan perintah,” katanya.

Dia menambahkan, soal terpilih atau tidaknya, akan menjadi nilai plus untuk PDIP. Pasalnya ada sosok sekelas Jokowi yang dengan segala kerendahannya, namun mampu berprestasi. Bahkan hingga tingkat nasional melalui mobil Esemka-nya, Jokowi mampu menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Karena lebih mengutamakan produk buatan anak bangsa sendiri.

“Kalau Jokowi hanya untuk proyeksi memimpin Jawa Tengah saja disayangkan. Dengan latar belakang dan kemampuannya tersebut,” pungkasnya.

Peluang Walikota Solo Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berlaga di pilkada DKI makin terbuka lebar. Pasalnya dukungan PDIP sebagai partai pengusung Jokowi, kini makin mengerucut. Bahkan santer beredar kabar, kader unggulan Banteng Moncong putih ini akan diduetkan dengan Gubernur incumbent Fauzi Bowo.

Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, saat ini Partainya masih menggodok dan menghitung peluang untuk pertarungan pilkada DKI 2014 dan ada dua calon kandidat kuat yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta. Joko Widodo dan Fauzi Bowo berpeluang besar diusung PDIP. “Peluang besar nama Joko Widodo sebagai calon gubernur yang diusung PDIP. Selain PDIP mempertimbangkan juga nama Fauzi Bowo,” kata Tjahjo kepada wartawan.

Menurut mantan Ketua Fraksi DPR ini, Jokowi adalah salah satu kader PDIP yang memiliki pengalaman mencukupi sebagai Walikota Solo. “Jokowi mempunyai prestasi nasionalisme tidak diragukan. Kebijakannya sebagai kepala daerah pro rakyat kecil, kader partai yang teruji, walikota yang berprestasi,” ujar anggota Komisi I DPR ini.

Menurut Tjahjo, DPP dan DPD PDIP mempertimbangkan untuk mengusung kader partainya untuk maju dalam Pemilu Kada DKI Jakarta 2012 ini. “Tinggal kita koordinasikan dengan partai koalisi bersama PDIP, fit and proper test dan pengamatan serta inventarisasi DPD DKI dan juga berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga survei sudah dilakukan,” paparnya.

Namun, PDIP, lanjut Tjahjo, juga terus melakukan komunikasi dengan Fauzi Bowo yang sebelumnya pernah didukung PDIP pada Pilkada lima tahun lalu. “Apa pun itu, Foke pernah PDIP dukung 5 tahun lalu. Kita tunggu tanggal mainnya deklarasi koalisi PDIP dan partai lainnya untuk cagub dan cawagub DKI yang harus lebih baik lebih mampu menata Jakarta ibukota negara kota metropolitan yang lebih bermartabat, menjelang batas akhir pendaftaran ke KPU,” pungkasnya.

Tidak hanya jitu, dukungan agar PDIP mencalonkan Jokowi maju sebagai DKI 1 di Jakarta juga disambut baik oleh Wakil Ketua Umum DPP PAN, Drajad Wibowo, meskipun partainya sendiri sampai saat ini belum menentukan siapa kandidat kuat yang akan ditentukan DPP untuk turut serta bertarung pada 15 Juli nanti.

“Dengan hanya 4 kursi, PAN memang harus realistis, tingkat kesulitannya tinggi sekali kalau bermaksud mengajukan calon sendiri seperti Wanda Hamidah atau Andi Ansar (anggota komisi III FPAN dari dapil Jaktim), Akan tetapi, kalau PDI-P menjagokan Jokowi, itu juga dahsyat. Jokowi punya magnet tersendiri bagi kami, PAN,” kata Drajad kepada wartawan.(wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Tentukan Dukungan di Injury Time


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler