jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto terkait pilkada Surabaya baru-baru ini masih berbuntut panjang.
Pakar Politik Ujang Komaruddin menilai pernyataan Hasto yang menduga Pilkada Surabaya diboncengi kalangan yang membawa kepentingan kapitalis sesungguhnya menunjukkan parpol itu sedang kalut dengan lawan dari calon lain.
BACA JUGA: PDIP Tidak Ingin Surabaya Jatuh ke Tangan Kapital
Menurut Ujang, PDIP terlihat gagap menghadapi koalisi besar Cak Machfud yang didukung parpol lawan.
“Saya rasa strategi Hasto saja. Di saat yang sama lawan PDIP hari ini kan orang-orang kuat. Ada mantan Kapolda yang memborong semua parpol. Ini sesungguhnya yang membuat PDIP sedang bingung,” kata Ujang Komaruddin di Jakarta.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Erick Thohir Diganti? Jenderal Andika Langsung Turun Tangan, Novel vs Ruhut
Menurut Ujang, seharusnya PDIP tidak perlu takut melawan cakada dari partai lain jika merasa sudah cukup lama memegang kendali di Surabaya.
"Kenapa bingung? PDIP sudah berkuasa 20 tahun di Surabaya. Hari ini agak gagap, agak kesulitan lawan politik yang dianggap kuat tadi. Ini yang buat dilemma sehingga sampai hari ini cakada di surabaya belum diumumkan, itu yang buat PDIP sedang gamang," imbuh Ujang.
BACA JUGA: Ada Pesan Khusus dari Megawati untuk Para Panglima PDIP di Surabaya
Perihal tuduhan yang disampaikan mengenai kepentingan kapitalis, Ujang mengatakan Hasto harus bisa membuktikan ucapannya. Jika tidak, menurut Ujang, akan cenderung ke fitnah
“Ya namanya tuduhan di mana-mana harus dibuktikan. Kalau tuduhan dia tidak dibuktikan akan cenderung ke arah fitnah” kata Ujang,
Lebih lanjut, Ujang mengatakan seharusnya masyarakat diberikan pendidikan politik yang bagus. Sebab, PDIP sebagai partai besar punya rekam jejak yang lama dalam prosea demokrasi.
“Tunjuk saja siapa pengusaha-pengusaha itu kan. Agar apa? Agar rakyat atau masyarakat Surabaya mendapatkan pendidikan politik yang bagus,” pungkas Ujang. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia