PDIP Sindir Pihak yang Mengambil Jalan Pintas untuk Pilpres 2024

Jumat, 15 Oktober 2021 – 17:02 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya merespons polemik dukung mendukung bakal calon presiden dari internal partainya yang belakangan ini memunculkan istilah celeng vs banteng.

“Partai terus mencermati dinamika politik yang berkembang,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (15/10).

BACA JUGA: Elite PDIP Ribut-ribut soal Celeng justru Menguntungkan Nama Ganjar Pranowo

Dia menjelaskan saat ini pihaknya melihat ada sekelompok kepentingan yang tidak mau bekerja keras melakukan kaderisasi secara sistemis, lalu mengambil jalan pintas menggadang-gadang sosok tertentu di Pilpres 2024 dengan berbagai subjektivitas.

Hasto lantas mengingatkan bahwa PDI Perjuangan merupakan partai politik yang melakukan kaderisasi secara sistemis.

BACA JUGA: Kisruh Celeng di PDIP, Adi Prayitno: Bisa Merugikan Partai

Menurutnya, setiap pemimpin yang lahir dari internal PDIP, wajib melewati tahapan dan proses di partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu.

Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu berkomitmen memperkuat tradisi demokrasi Pancasila yang mengakar pada budaya bangsa.

BACA JUGA: Heboh Kemunculan Barisan Celeng, Ketua DPP PDIP: Letupan Aspirasi

"Demokrasi Indonesia mengacu pada budaya bangsa yang mengedepankan gotong rotong, musyawarah, dan kepemimpinan yang didukung oleh spirit kolektivitas, bukan individual," jelas dia.

Politikus asal Yogyakarta itu menyatakan PDIP telah membangun demokrasi yang makin matang agar lahir pemimpin bangsa yang hebat.

"Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pemimpin politik dari tingkat pusat hingga daerah yang disiapkan melalui mekanisme kaderisasi kepemimpinan partai," kata dia.

Hasto mencontohkan sosok seperti Joko Widodo (Jokowi), Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Ganjar Pranowo, Wayan Koster, Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Abdullah Azwar Anas, Mardani H Maming, dan Sultan Riska, lahir dari mekanisme kaderisasi partai.

“PDI Perjuangan terus melakukan konsolidasi dan kaderisasi partai. Itu semua perlu kerja sistemis melalui bangunan organisasi kepartaian,” kata dia.

Oleh karena itu, Hasto menyatakan, terkait capres dan cawapres, PDIP memiliki banyak kader yang mumpuni yang telah disiapkan.

Nah, kata dia, siapa capres dan cawapres internal partai yang akan diusung, Kongres PDIP telah memberikan mandat kepada Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan.

“Pengumuman akan dilakukan pada momentum yang tepat,” jelas Hasto Kristiyanto.

Dia menyatakan bahwa semua memerlukan pertimbangan yang matang, bukan asal deklarasi saja.

“Itulah cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih,” papar Hasto.

Dia memastikan untuk saat ini seluruh kader dan anggota PDIP terus memegang disiplin, dan lebih memilih membantu rakyat dalam seluruh program recovery atas dampak pandemi Covid-19. (tan/jpnn)


Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler