JAKARTA - Ketua DPD Jawa Barat PDI Perjuangan, TB Hasanuddin memprediksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menurunkan harga bahan-bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun depan.
"Saya prediksi berdasarkan data-data dan karakter Pak SBY akan menurunkan harga BBM pada bulan Januari atau Februari, meski hanya Rp250 sampai Rp500," ujar Hasanuddin di DPR, Jakarta, Senin (24/6).
Menurut Hasanuddin, SBY menurunkan harga BBM dengan tujuan untuk meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat. "Ini untuk pencitraan. Kalau BBM diturunkan, maka elektabilitas Demokrat akan naik lagi," ucap Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Hasanuddin menambahkan, PDI Perjuangan mendapatkan keuntungan dengan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. "Keuntungan justru kredibelitas, konsistensi dari partai dan nyatanya setelah disurvei internal justru bagus," terang dia.
Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, pemerintah tidak akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada tahun 2014. Sebab langkah itu dilakukan untuk menyelamatkan keuangan negara.
"Iya, karena ini opsi terakhir yang sangat pahit untuk menyelamatkan negara," kata Nurhayati yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. (gil/jpnn)
"Saya prediksi berdasarkan data-data dan karakter Pak SBY akan menurunkan harga BBM pada bulan Januari atau Februari, meski hanya Rp250 sampai Rp500," ujar Hasanuddin di DPR, Jakarta, Senin (24/6).
Menurut Hasanuddin, SBY menurunkan harga BBM dengan tujuan untuk meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat. "Ini untuk pencitraan. Kalau BBM diturunkan, maka elektabilitas Demokrat akan naik lagi," ucap Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Hasanuddin menambahkan, PDI Perjuangan mendapatkan keuntungan dengan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. "Keuntungan justru kredibelitas, konsistensi dari partai dan nyatanya setelah disurvei internal justru bagus," terang dia.
Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, pemerintah tidak akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada tahun 2014. Sebab langkah itu dilakukan untuk menyelamatkan keuangan negara.
"Iya, karena ini opsi terakhir yang sangat pahit untuk menyelamatkan negara," kata Nurhayati yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target PKS Keruk Rp2 Triliun dari Tiga Kementerian
Redaktur : Tim Redaksi