jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mencabut dukungan untuk Marianus Sae sebagai calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan itu menyusul operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjaring Marianus, Minggu (11/2).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya sebagai pengusung Marianus pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT tetap konsisten untuk tidak menoleransi korupsi. "Partai bersikap tegas dan tidak akan melanjutkan dukungan kepada yang bersangkutan,” kata Hasto, Senin (12/2).
BACA JUGA: Pak Agus Tegaskan OTT KPK Berjalan Terus
Dengan pencabutan dukungan bagi Marianus Sae, maka Emiliana Nomleni menjadi representasi PDI Perjuangan. "Penggantian pencalonan Marianus Sae sudah tidak bisa dilakukan," tegasnya.
Hasto menambahkan, DPP PDIP sudah berulang kali menegaskan bahwa partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu akan memecat kadernya di eksekutif ataupun legislatif yang korupsi. Sayangnya, masih ada kader PDIP yang nekat melanggar hukum.
BACA JUGA: Ditangkap KPK, Tetap jadi Calon Gubernur, Alamaaak!
Marianus berpasangan dengan Emilia J Nomleni di Pilgub NTT. Emilia merupakan kader PDIP dan satu-satunya calon perempuan.
Sedangkan Marianus Sae tercatat baru masuk sebagai anggota PDI Perjuangan. Sebelumnya, Marianus merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN). "Ada indikasi keanggotaan ganda," katanya.
BACA JUGA: Galakkan Gotong Royong, Jago PDIP Usung Program Hari Guyub
Hasto menambahkan, dirinya pada 9-11 Februari lalu berkeliling NTT untuk konsolidasi pemenangan Marianus-Emilia. Namun, politikus asal Yogyakarta itu mengaku tak melihat Marianus hadir pada acara konsolidasi.
"Tidak pernah sekalipun hadir dalam acara konsolidasi tersebut," sesal Hasto.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Monitor OTT KPK di NTT
Redaktur & Reporter : Boy