jpnn.com - JAKARTA - Beberapa hari ini ramai berita tentang PDIP yang menempatkan kader-kadernya untuk mengawasi masjid guna menghindari kampanye hitam terhadap calon presiden (capres) Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, partai pimpinan Megawati itu menepis kabar telah mengerahkan kader-kadernya untuk mengawasi khotbah Jumat demi tujuan politik.
Ketua DPP PDIP bidang keagamaan, Hamka Haq mengatakan bahwa baik partainya maupun Tim Kampanye Jokowi-JK tak pernah memiliki rencana menempatkan pengawas di tempat ibadah untuk tujuan politik. Menurutnya, tak mungkin partainya mengerahkan kader untuk mengawasi masjid atau menjadikan tempat ibadah sebagai ajang kampanye.
BACA JUGA: Banyak Pendukung Prabowo, Jalan Imam Bonjol Ditutup
"Pak Jokowi-JK selalu menaruh hormat pada kesucian tempat ibadah. Bahkan beliau berdua percaya, siapa yang mengobarkan kebencian di tempat suci, tidak akan mendapat dukungan dari rakyat," ujar Hamka di Jakarta, Minggu (1/6).
Hamka yang juga memimpin ormas sayam PDIP, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu menegaskan bahwa baik Jokowi maupun JK tidak akan menggunakan tempat ibadah untuk tujuan politik. Selain itu, lanjut Hamka, PDIP juga tak punya intel. "Yang kami miliki adalah rakyat Marhaen,” tegasnya.
BACA JUGA: Penyanyi Dangdut Seksi Tunggu Kedatangan Prabowo
Hamka menambahkan, JK memang Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia. Namun demikian, kata Hamka, tak mungkin JK menjadikan masjid sebagai arena politik. “Pak JK justru melarang masjid dijadikan ajang penggalangan dukungan, meski untuk Pak JK sekalipun," ucap Hamka.
Sebelumnya di sejumlah masjid dan pesantren di Jawa Timur ditemukan tabloid Obor Rakyat yang berisi kampanye hitam terhadap Jokowi. Selain itu, dalam khotbah-khotbah salat Jumat juga ada muatan pesan-pesan yang mendiskreditkan pasangan calon presiden usungan DIP, PKB, NasDem dan Hanura itu.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Ribuan Buruh Geruduk KPU
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Cewek Bule Berkaos Relawan Jokowi-JK
Redaktur : Tim Redaksi