”Apakah benar jika harga sembako di pasar internasional melonjak, maka secara otomatis harga di tingkat lokal dan nasional juga mengalami kenaikan,” kata Sekretaris FPDS Walman Siahaan, menanggapi keterangan pemerintah dalam Sidang Paripurna membahas kenaikan harga sembako, dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (16/9).
Jika ditelaah lebih jauh, kata Walman, hubungan harga di pasar internasional dan domestik tidak selalu simetrisMalah terkadang asimetris.
Jika dipengaruhi oleh hambatan tarif dan non-tarif impor serta juga kebijakan nilai tukar Rupiah yang apresiatif sehingga membuat harga import menjadi lebih murah, ekspor menjadi berkurang dan akibatnya supply dalam negeri menguat.
"Jika dikombinasikan dengan adanya domestic obligation
BACA JUGA: Konsumsi BBM 2009 Diperkirakan Turun
Dimana harga yang ditetapkan berada di bawah harga pasar, maka semakin jelas bahwa dalam hal bahan pokok tidaklah tepat menuding faktor eksternal sebagai biang keladi melambungnya harga bahan pokok,” tegas Walman Siahaan.Karena itu, lanjutnya, muncul pertanyaan yang lebih krusial lagi,apakah sebenarnya penyebab utama dari kenaikan harga bahan pokok itu?
"Jika penyebab utamanya bukan dari faktor eksternal, maka sudah selayaknya pemerintah melakukan self reflection guna menemukan akar permasalahan sesungguhnya ketimbang mempermasalahkan pihak lain," desak F-PDS.
Sementara Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-PKB) melalui juru bicaranya Ario Wijanarko mengkritisi perkembangan harga bahan pokok domestik seminggu terakhir dan fenomena pemalsuan dan jual beli bahan makanan pokok mencakup daging, telor, unggas dan lainnya yang tidak lazim dan tidak layak konsumsi.
"Ini sebuah isyarat, betapa rentannya kemampuan ekonomi masyarakat untuk menjangkau harga makanan yang sehat sehingga ketika ada penawaran harga makanan yang murah dan tidak wajar tanpa berpikir masyarakat seketika mengkonsumsinya," kata Ario Wijanarko
BACA JUGA: Konsumsi Daging Sisa Bukti Kemiskinan
BACA JUGA: BLT Hanya untuk Penuhi Sembako
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Bentuk Konsorsium
Redaktur : Tim Redaksi