jpnn.com, CILACAP - KiriminAja Meet berkolaborasi dengan pebisnis online Cilacap, menerapkan blitzscaling, sebuah langkah strategis untuk mendongkrak nilai bisnis mereka
Pembuat konsep blitzscaling, Reid Hoffman mengatakan strategi ini dirancang khusus untuk memacu laju pertumbuhan bisnis dan ekspansi bisnis. Salah satu risiko utama blitzscaling adalah potensi menggerus keuntungan.
BACA JUGA: Begini Cara Memilih Supplier agar Bisnis Online Anda Berkembang
Metode ini menggabungkan ilmu pengetahuan dan seni dalam membangun perusahaan dengan kecepatan tinggi demi mencapai pasar lebih luas.
Arief Adinugroho, Co-founder dan Chief Marketing Officer (CMO) KiriminAja mengatakan blitzscaling memang strategi berisiko tinggi, tetapi menawarkan hasil menakjubkan.
BACA JUGA: SEO Digital Permudah Bisnis Online Cepat Dikenal Masyarakat
"Untuk membatasi risiko, diperlukan strategi yang logis dan dapat diukur. Jadi, prinsipnya adalah berpikir secara global, bertindak secara lokal," kata Arief, dalam keterangannya, Kamis (22/6).
Guna membahas strategi krusial blitzscaling tersebut, KiriminAja yang didukung oleh NCS, bertemu dengan para pemilik bisnis di Cilacap dalam acara Meet & Share di Bangi Cafe, Cilacap, pada Minggu (18/6).
BACA JUGA: Belajar Strategi Membangun Bisnis Online Secara Mandiri, Begini Jurusnya
Tak sekadar menjadi alat, pertemuan itu juga menjadi jalan keluar atas berbagai masalah bisnis para entrepreneur Cilacap. Selain itu, membahas pentingnya menaikkan valuasi bisnis online dengan metode blitzscaling.
Arif Adinugroho, atau akrab disapa Mas Auf menjelaskan metode blitzscaling yang bisa disesuaikan berdasarkan skala bisnis masing-masing usaha online atau lokal.
"Artinya, saat ini, metode blitzscaling bisa menjadi strategi andalan pebisnis lokal untuk meningkatkan valuasi perusahaannya," tuturnya.
Menurutnya, ada 3 pilar utama strategi blitzscaling yang bisa diterapkan oleh bisnis online untuk melonjakkan valuasi usaha mereka.
Ketiga pilah itu, yaitu harus memiliki produk yang kuat dan disukai banyak orang, strategi pertumbuhan yang jelas, terukur dan realistis, dan mampu menarik dan mempertahankan tenaga kerja berkualitas. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh