jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Peci Biru Indonesia menyerukan agar Moeldoko dan penggagas kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, melakukan tobat nasuhah.
Hal itu sebagai bentuk pengakuan terhadap kesalahan dan penghapusan dosa atas kesalahan mengambil alih yang bukan haknya.
BACA JUGA: Peci Biru Ingatkan Moeldoko Bantu Jokowi, Bukan Malah Mengurusi AHY
Peci Biru menyatakan pandangannya, menyusul keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menolak mengesahkan kepengurusan PD versi KLB Deli Serdang.
"Kami selaku Pemuda Cinta Indonesia Bangun Ideologi Rasional Universal (Peci Biru) Indonesia menyerukan Bapak Moeldoko segera pimpin tobat nasuha," ujar Ketua Komunitas Peci Biru Indonesia Risdianto, dalam keterangannya, Kamis (31/3).
BACA JUGA: Dituduh Pelakor, Ibu Muda Ditendang dan Dicakar
"Dengan begitu kami sudah menerima maaf atas penampilan demokrasi yang buruk yang telah ditampilkan bagi kami pemuda Indonesia."
Risdianto didampingi Sekjen Peci Biru Indonesia Chairil Huda dan Bendahara Ustad Herisiswan Sinaga.
BACA JUGA: Innalillahi, Aldi Meninggal Dunia di Kolam Ikan, Warga Gempar
Menurut Risdianto, tobat nasuha artinya tobat semurni-murninya atas pengakuan kesalahan.
Dia juga menyarankan Moeldoko untuk meminta maaf kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono.
Sementara itu, kepada AHY, Risdianto berpesan agar terus menjaga kesolidan Partai Demokrat dan segera memberhentikan Jhoni Allen Marbun dari PD.
"Sanksi ini penting sebagai bentuk untuk menunjukkan kesalahan kepada para kader partai yang melanggar AD/ART. Kami ucapkan terima kasih kepada Menkumham yang telah memberikan tindakan profesional dalam menegakkan demokrasi," pungkas Risdianto.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tolak DPP PD Versi KLB, Huda: Membuktikan Bapak Moeldoko Difitnah
Redaktur & Reporter : Ken Girsang