jpnn.com - GIOK alias jade merupakan batu yang sangat populer di kalangan pencinta akik maupun masyarakat awam. Giok yang kita lihat dan kenakan sekarang ternyata sudah banyak digunakan sejak masa prasejarah. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya fragmen-fragmen batu giok di gua-gua yang dihuni manusia pada masa prasejarah.
Di seluruh dunia, pada zaman batu (stone age), giok digunakan dalam pembuatan senjata, berbagai peralatan, ornamen, dan sarana ibadah (ritual).
BACA JUGA: Bos Google Ngebet Kunjungi Bromo dan Pulau Komodo
Giok sebenarnya terdiri atas dua jenis: jadeite dan nephrite. Keduanya merupakan jenis batuan metamorf yang terbentuk oleh kristal mineral yang tipis dan mengunci satu sama lain. Adanya hubungan antarkristal yang saling mengunci itu membuat jadeite maupun nephrite sangat kuat.
Jadeite memiliki warna yang beraneka ragam. Sebagian besar berwarna hijau, kuning, oranye kemerahan, putih, hitam, abu-abu, cokelat, dan ungu muda.
BACA JUGA: Temui Menpar, Pendiri Google Puji Raja Ampat
Bahkan, terkadang dalam warna tersebut, terdapat garis-garis dan bintik-bintik. Hal itu membuat jadeite memiliki tekstur visual yang menarik bagi pemahat sehingga bisa digunakan untuk membuat efek imajinatif.
Di dalam dunia batu permata, nephrite juga digolongkan ke dalam jenis giok. Tingkat ketembusannya antara translusen (sedikit tembus cahaya)-opak (sama sekali tidak tembus cahaya). Warna nephrite, antara lain, hijau gelap, kuning, cokelat, hitam, abu-abu, atau putih. (krishna/agm/mas)
BACA JUGA: Wonderful Lagoi dan Nongsa Menutup Tahun Great Batam
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatuh Cinta Ternyata Cuma Perlu Seperlima Detik
Redaktur : Tim Redaksi