Salah satu pedang daging sapi, Asep (28) mengatakan, penjualan terus mengalami penurunan yang cukup dratis terlebih harganya masih bertahan Rp 85 ribu per kilogram. “Biasanya sehari bisa menghabiskan 70 kilogram, sejak harga naik kini hanya sekitar 40 sampai 50 kilogram sehari,” keluhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pasokan daging sapi tak mengalami kesulitan hanya pembeli yang terus berkurang. Tak sedikit, pembeli khususnya ibu-ibu mengerutu.
Sementara itu, Jamil (35) yang sudah tak berjualan daging sapi mengaku, tak mampu untuk bertahan karena modal yang ada kurang. “Sekarang modalnya harus besar, karena daging mahal sedangkan pembeli menurun,” katanya.
Salah satu pelanggan daging sapi, Rodiah (50) warga Desa Leuwinutug, tak bisa menaikan harga sehingga terpaksa mengurangi porsi nasi boks yang dijual. “Biasanya, pembeli tak mau mahal-mahal, karena dijual satu boks Rp 14 ribu,” ucapnya.
Ia berharap, harga daging sapi segera turun karena setiap hari selalu membeli daging minimal 20 kilogram. “Jika tak ada perubahan, saya bisa bangkrut,” pungkasnya. (abe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Serahkan Calon Gubernur BI ke DPR
Redaktur : Tim Redaksi