Oyong MH, seorang pedagang di Pusat Pasar Medan mengaku, saat ini pedagang sulit menjual daging karena harganya terus naik. Akibatnya, pedagang merugi.
"Untuk apa kami berjualan karena tidak ada yang mau beli. Konsumen memilih beli ayam saja," ujarnya.
Kesepakatan mogok jualan ini tidak hanya disepakati pedagang di Pusat Pasar tetapi juga Pasar Sukaramai, Pasar Sei Sikambing, Pasar Aksara Medan, Pasar Petisah, Pasar Marelan dan pasar lainnya. Seluruh pedagang tidak akan berjualan sama sekali selama dua hari mulai Senin (3/12) dan Selasa (4/12).
Para pedagang di Pusat Pasar Medan mengatakan, harga daging sapi merangkak naik sejak Idul Fitri mulai Rp70.000 per kg menjadi Rp73.000 per kg, naik lagi sepekan kemudian Rp78.000 per kg dan hingga sekarang terus naik bertahap jadi Rp83.000 per kg. Harga ini diperkirakan masih akan terus naik sampai menyentuh harga Rp100.000 per kg.
Oyong mengatakan, kenaikan harga disebabkan karena importir daging kembali mau menaikkan harga menjadi Rp90.000 per kg karena berdasarkan informasi dari importir, harga modal sudah menyentuh Rp83.000 per kg.
"Jadi kalau modal kami beli dari importir saja sudah Rp90.000 per kg, bukan tidak mungkin harga jual ke konsumen mencapai Rp100.000 per kg," jelasnya. Pedagang lainnya, Murni juga mengaku kesulitan berjualan padahal sudah mengurangi pasokan.
"Biasa saya jualan 30 kg per hari, tapi sekarang 15 kg saja susah menjualnya. Langganan saya dari rumah makan sudah tidak mau lagi beli daging karena harganya yang mahal," katanya.
Menurut pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan daging ini mengaku kondisi sekarang merupakan terparah dari selama ini dia berjualan.
"Sekarang lah yang parah sampai tidak ada konsumen mau beli. Pedagang yang jual daging saja susah beli daging, apalagi konsumen," keluhnya.
Sementara itu, pedagang daging sapi di Pasar Petisah, Rangga juga membenarkan bahwa akan melakukan mogok jualan. "Iya, kita setuju untuk mogok. Untuk apa jualan, bila tidak ada yang beli," ujarnya. (ram)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringatan Papua Merdeka, Aparat Siaga Satu
Redaktur : Tim Redaksi