Kepala Disperindag Kota Mataram, Wartan mengatakan, diklat yang diikuti 50 orang pedagang dan pengurus pasar tradisional se-Kota Mataram ini diharapkan menghasilkan output berupa manajemen pasar yang profesional. ‘’Usai mengikuti diklat nantinya, para pedagang dan pengurus pasar dapat berperan aktif dalam pengelolaan pasar tradisional yang profesional di tengah serbuan pasar modern,’’ kata Wartan.
Senada dengan Wartan, Kepala Pusdiklat Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Tulus Budianto menganggap, pasar tradisional perlu meningkatkan daya saing guna mengimbangi keberadaan pasar modern dan ritel. Untuk itu, lanjutnya pasar modern harus dikembangkan agar dikelola secara modern.
‘’Kita harus mengubah mindset yang ada. Kesan pasar tradisional yang kurang representatif harus segera diubah untuk dapat bersaing. Sehingga pedagang, sarana dan prasarana harus bersih. Begitu pula dengan penyajian dan pelayanannya harus baik,’’ terangnya.,
Agar hal itu dapat berjalan baik, Tulus meminta semua pihak turut terlibat, seperti pihak pedagang maupun pengelola, supaya lebih sinergis. ‘’Untuk mewujudkan pasar tradisional yang mampu bertahan dalam persaingan, semua pihak seperti pihak pedagang maupun pengelola agar dilibatkan,’’ jelasnya. (cr-tnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Transaksi Online Bakal Dipajaki
Redaktur : Tim Redaksi