Pede Tatap Laga Home

Sabtu, 23 Februari 2013 – 09:00 WIB
SENTANI- Persipura Jayapura akhirnya mampu memetik poin penuh di markas Persidafon Dafosoro di Stadion Barnabas Youwe Sentani, kemarin. Dua gol yang kemenangan tim Persipura itu dihasilkan oleh Otavio Dutra (45") dan sang kapten Boaz Solossa (50").

Kemenangan ini membuat Persipura merangsek ke tiga besar, dan terpaut empat poin dari penguasa ISL Mitra Kukar.  Sejatinya Persipura bisa menang dengan tiga gol, sayang eksekusi penalti Boaz Solossa di babak pertama tak berhasil, tendangannya melebar ke sisi kiri kiper Selsius Gebse.

Selanjutnya Mutiara Hitam-julukan Persipura dalam pekan ini memiliki kesempatan emas untuk mengejar Mitra Kukar,  pasalnya Boaz Solossa dkk akan menjamu Persiba dan Barito Putera.

Pelatih Persipura Jacksen F Tiago sangat bersykur atas hasil ini, baginya menang dalam laga derby bukan hal yang mudah, karena menguras tenaga seluruh penggawa tim. Pasalnya dalam laga ini ikatan emosional dari pemain dengan klub. "

Bagi saya dua gol ini sangat disyukuri. Sekarang kita tinggal melihat kedepan yakni menjamu Persiba Balikpapan dan Barito Putera di Stadion Mandala," ujarnya.

Di tempat yang sama pelatih Persidafon Erenst Pahelerang mengucapkan selamat atas kemenangan Persipura, baginya tak bisa dipungkiri  bahwa timnya kalah dalam persiapan .

"Kita harus akui kita kalah, selamat atas kemenangan Persipura,  dan juga saya harapkan mereka mampu juara karena membawa nama baik Papua," harapnya.

Sejak kick off ditiup wasit Jerry Ely,kedua tim saling  menunggu untuk melakukan serangan, akibatnya  pertandingan berjalan dalam tempo lambat. Persipura baru berani menekan pertahanan Persidafon ketika serangan diubah ke sektor sayap, dimana Ricardo Salampessy harus naik membantu serangan.

Tapi perubahan skema penyerangan itu pun tak mudah, pasalnya serangan bergelombang Persipura mampu diantisipasi oleh pertahanan tim tuan rumah.

Malapetaka bagi tim Persidafon muncul ketika di pertengahan babak kedua pemain belakang Fransisko Rumkabu harus diusir wasit Jerry Elly karena heading Patrich Wanggai mengenai tangan dari mantan pemain Persipura U-21 tersebut.

Penalti yang diberikan wasil asal Bandung itu tidak mampu dimaksimalkan secara baik oleh Boaz Solossa. Bola yang ditendang Boaz melebar ke sisi kiri Selsius Gebse.  Menjelang turun minum, pemain belakang Persidafon Edison Ames melanggar Gerald Pangkali, tendangan bebas Persipura yang diambil Zah Rahan dimaksimalkan Otavio Dutra.

Memasuki babak kedua, Persipura kian meningkatkan tekanan, unggul 1-0 belumlah aman, untuk itu Jacksen meminta anak asuhnya untuk lebih agresif lagi. Jacksen pun  menarik Ricardo Salampessy dan menggantikannya dengan Ruben Sanadi, strategi ini cukup jitu, Ruben terlihat lebih aktif membantu serangan dari sektor kiri.

Beberapa menit kemudian Gerald Pangkali diganti Ferinando Pahabol, begitu juga dengan Imanuel Wanggai yang ditarik keluar dan digantikan Ian Luis Kabes.

Pelatih Erens Pehelerang juga melakukan perubahan pemain Persidafon Lim Nunes diganti Ronal Setmob. Jaelani "Yekerek" Arey Sibi juga digantikan oleh Isak Oagay. Yohanis Makanuay juga harus digantikan dengan Muchlis Haay.

Masuknya beberapa pemain ini membuat sinyal yang positif dimana lapangan tengah dan barisan belakang terasa aman. Beberapa peluang juga sempat di hasilkan oleh pemain depan Persidafon Yohanis Nabar namun peluang tersebut masih melebar di sisi kiri Yoo Jae Hoon.

Petaka muncul di menit 50" ketika Jaelani tidak mampu memberikan umpan yang baik kepada temannya sehingga bola tersebut dicuri oleh Boaz Solossa dan langsung memberikan kepada Patrich dan dengan sedikit sodoran kembali kepada Boaz dengan satu sentuhan langsung menjebol gawang Persidafon.

Masuknya Ferinando Pahabol cukup menambah daya dobrak, dan gocekan khasnya mampu menghibur penonton yang memadati stadion kebanggan milik masyarakat Kabupaten Jayapura itu.  Hingga laga usai kedudukan tetap 2-0 untuk kemenangan Persipura.

"Tujuan pertandingan kali ini adalah kita mendapatkan poin penuh, kita sempat terkandas di beberapa pertandingan namun kita harus mampu dapat poin di dua pertandingan kandang," terang Jacksen kemarin.

Dikatakan curi ppoin penuh di kandang lawan akan meningkatkan kepercayaan diri pemain terutama  saat menjamu dua tim Kalimantan Persiba Balikpapan dan Barito Putera yang juga bertekad curi poin di Papua.

Sementara pelatih Persidafon Erenst Pahelerang mengatakan hadirnya Edu di lini tengah sangat membantu permainan timnya. "Pemain yang ada saat ini masih baru dan Edu hadir untuk menjadi pengatur dan penyeimbang permainan. Tanpa Edu mungkin permainan tambah kacau," paparnya.

Salah satu penyebab kekalahan Persidafon dari Persipura adalah kepergian bek asal Argentina Marcelo Cirelly yang menolak main karena manajemen hinga saat ini belum memberikan hak-haknya.

"Manajemen belum menjawab hak dia makanya saya sudah tidak dapat menahannya lagi. Kita berjalan apa adanya dan tetap menjaga kekompakan dalam tim ini," bilang Erens Kembali.(yud/wen)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Sony Sudah Siap Mental

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler