Donasi 25 poin di seri ke-14 ini membuat Pedrosa kini hanya tertinggal 33 poin dari Lorenzo, kompatriotnya asal Spanyol. Dengan empat seri tersisa, Pedrosa masih punya peluang untuk mengakhiri impiannya merengkuh gelar juara dunia MotoGP, walau terbilang berat. Sebab, Lorenzo cukup selalu berada di dua besar pada balapan tersisa.
Gagal mendapatkan hasil latihan dan kualifikasi yang baik tak membuat Pedrosa kehilangan sentuhan kemenangan. Start dari urutan kedua, pembalap Repsol Honda itu berhasil menyalip Lorenzo di lap ketujuh, sebelum mendominasi balapan sebanyak 23 lap tersebut.
"Semua berjalan dengan baik dan kami menjalani balapan dengan baik. Saya merasa tenang dan bisa fokus," ungkap Pedrosa.
Bagi Pedrosa, kemenangan itu jelas menjadi kebangkitan besar setelah keterpurukan di MotoGP San marino dua pekan lalu. Dia mengalami kecelakaan dan gagal finis untuk pertama kalinya tahun ini. Selain tanpa poin, jarak poinnya pun kian jauh dari Lorenzo. Sebelumnya hanya tinggal 13 poin, setelah MotoGP San marino menjauh jadi tertinggal 38 poin.
Menurut Pedrosa, kecelakaan di San marino berdampak besar pada psikologisnya dalam dua pekan terakhir. Dia mengalami kesulitan untuk mencapai fokus sempurna menuju balapan di Aragon. Hal itu pula yang sedikit mempengaruhi kecelakaan di awal sesi kualifikasi, Sabtu (29/9).
"Berat, akhir pekan yang sulit setelah semua masalah di balapan sebelumnya. Sulit untuk tetap tenang, lalu saya kecelakaan (di kualifikasi) dan merusak satu motor. Itu juga memberikan kesulitan pada tim," beber Pedrosa.
Meski dengan berbagai masalah tersebut, penampilan Pedrosa yang baru merayakan ulang tahun ke-27 sehari sebelum balapan, benar-benar sesuai harapan Honda. Tak terlalu buru-buru di awal, dia baru meraih keunggulan di lap ketujuh. Setelah itu, dia terus menambah jarak dengan Lorenzo hingga akhirnya finis dengan keunggulan 6,4 detik.
"Jorge memulai dengan sangat cepat dan saya harus mengeluarkan semua usaha untuk tetap bersamanya. Setelah saya bisa mencatakan waktu lebih baik saya memanfaatkannya untuk mendahuluinya dan menciptakan gap," kata Pedrosa.
Pada dua balapan di Aragon dua musim sebelumnya, pedrosa selalu berada di urutan kedua. Kemenangan kemarin sekaligus menjadi yang pertama di tanah Spanyol sejak 2009. "Saya senang menang di sini, di hadapan para penggemar dan keluarga saya," lanjutnya.
Hasil di Aragon kembali membuktikan Yamaha belum mendapatkan peningkatan seperti yang diharapkan. Meski demikian, Lorenzo masih bisa tersenyum bila melihat peluangnya menuju akhir musim.
"Balapan luar biasa. Kami cepat di awal tapi membuang peluang untuk meraih kemenangan lagi. Dani tampil hebat dan sulit untuk tak mengakui keunggulannya. Tapi, saya masih unggul di klasemen dan berharap tak ada nasib buruk di kemudian hari," tutur Lorenzo. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maung Siap Bersaing
Redaktur : Tim Redaksi