jpnn.com, SURABAYA - Dukungan untuk Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi menjadi penerus Wali Kota Tri Rismaharini terus berdatangan dari berbagai kalangan.
Termasuk warga kampung Pulo Tegalsari, Wonokromo.
BACA JUGA: Ikut Nasihat Para Kiai, 527 Majelis Taklim Dukung Eri Cahyadi jadi Wali Kota Surabaya
Mereka mengekspresikan dukungannya melalui senam bersama rutin.
Mereka berkumpul beberapa waktu lalu di Jalan Inspeksi, melakukan senam pagi dengan tetap menjaga protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mengenakan masker, dan membawa hand sanitizer.
BACA JUGA: Ada Pesan Khusus dari Megawati untuk Para Panglima PDIP di Surabaya
Iin Rochim, koordinator acara, mengatakan bahwa dukungan warga kepada Eri Cahyadi murni karena ingin kinerja baik Pemkot Surabaya tetap berlanjut.
“Mas Eri bukan figur yang asing bagi warga Pulo Wonokromo. Sejak Mas Eri menjadi kepala Dinas Cipta Karya dan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), banyak perbaikan-perbaikan kampung yang dirasakan warga,” kata Iin.
BACA JUGA: Puan Menunjukkan Amplop, Sudah Ada Nama Paslon untuk Pilkada Surabaya, yang Terpilih...
Beberapa di antaranya, sebut Iin, adalah pavingisasi gang-gang, pembenahan drainase kampung, hingga pendataan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Mas Eri menciptakan banyak terobosan agar warga kampung cepat mendapat solusi dan permasalahannya. Saya ingat betul bagaimana beliau membantu warga untuk masuk dalam MBR dengan mendaftar ke RW setempat,” kata Iin.
Dia juga mengapresiasi komitmen Eri terhadap warga-warga rentan seperti warga miskin, lansia, penyandang disabilitas, dan yatim piatu.
Setiap tahun, program pemberian makanan (permakanan) dari Pemkot Surabaya terus bertambah penerimanya.
Tahun lalu, penerima program tersebut mencapai 35.414 lansia, 20.000 pra lansia, piatu dan yatim piatu sebanyak 6.000 anak, dan penyandang disabilitas sebanyak 9.414 orang.
“Setiap tahun jumlah penerima selalu bertambah. Dan itu karena perjuangan Mas Eri,” katanya.
"Program seperti pemeriksaan jentik, peduli lansia, sampai permakanan, itu program yang wajib ada. Kalau wali kotanya tidak seperti Bu Risma, pasti programnya hilang karena dananya besar, gampang dikorupsi," imbuh Iin.
Dia meyakini bahwa Eri pasti tak akan menghilangkan program itu, karena dia jugalah yang merintis program itu bersama Bu Risma.
"Pak Eri itu ibaratnya sudah dikader Bu Risma, generasi didikannya Bu Risma. Kalau Surabaya dipegang orang baru yang selama ini tidak tahu apa-apa, pastinya akan hancur. Kalau Pak Eri, jelas tahu dan paham, karena beliau bertahun-tahun ikut terlibat," pungkasnya. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek