jpnn.com, JAKARTA - Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) menggelar diskusi dengan tema 'Mendorong Penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Ultra Mikro’ di Hotel Sultan Jakarta.
Diskusi itu dihadiri oleh Ketua Mahkamah Agung RI periode 2001-2008 juga Ketua Dewan Pers periode 2010-2016 Bagir Manan, Direktur Organisasi Masyarakat, Dirjen Politik dan Pemerintah Umum, Kemendagri Risnandar Mahiwa, Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya, Dirjen Politik dan Pemerintah Umum, Kemendagri, Aang Witarsa Rofik.
BACA JUGA: Harga Emas di Pegadaian 31 Agustus, Antam Naik, UBS Stagnan
Kemudian Kepala Bidang Informasi Publik, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Raides Aryanto, Direksi BRI, Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Yudi Sadono, dan Kepala Regional Mekaar Permodalan Nasional Madani (PNM), Ahmad Satria. Selanjutnya, Ketum Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) periode 2023-2028 Bernadus Wilson Lumi, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) FPRMI Muhamad Solihin.
Dalam diskusi itu, Yudi Sadono mengatakan semangat perjuangan ekonomi nasional terus tumbuh setelah mengalami krisis moneter.
BACA JUGA: Pegadaian Berangkatkan 145 Karyawan untuk Melakukan Wisata Religi
“Semangat dalam berjuang masyarakat tetap ada, munculah pedagang dadakan, UMKM, yang berjualan makin ramai, ada pelaku UMKM yang klimis, cantik-cantik, UMKM yang dadakan,” kata Yudi.
Sekretaris Perusahaan Pegadaian itu mengatakan pedagang UMKM aslinya tidak mau kalah untuk mengembangkan usahanya hingga terus adanya penguatan pada UMKM di tanah air.
BACA JUGA: Hari Ini Batas Terakhir Lowongan Kerja di Pegadaian, Buruan Kirim CV!
Kemudian pada 2021 pemerintah membentuk holding ultra mikro. Hingga ada peningkatan UMKM menjadi naik kelas. Pegadaian pun turut memajukan UMKM naik kelas tersebut.
“Kesimpulannya, kebanyakan nasabahnya Pegadaian adalah ibu-ibu, 80 persen nasabah kami adalah perempuan,” ujar dia.
Dalam perkembangannya, jumlah UMKM binaan Pegadaian dari tahun ke tahun terus meningkat, tadinya 40 ribu UMKM binaan kini menjadi 50 ribu.
“Untuk targetnya 150 ribu UMKM binaan ya,” ungkap Yudi.
“Tujuannya agar makin mudah, membentuk UMKM tumbuh dan tangguh bersama Pegadaian, maka transformasi pun dilakukan,” imbuh dia.
Pelatihan kepada nasabah pun dilakukan sebagai wujud kepedulian Pegadaian, salah satunya melalui workshop.
“Jadi, Pegadaian bukan hanya memberikan pinjaman saja kepada nasabah. Sesuai dengan tema kegiatan diskusi ini,” ujar Yudi.
Dalam perjalanannya, sebanyak 100 ribu Agen Pegadaian juga telah terbentuk untuk melakukan penjangkauan kepada nasabah lainnya.
“Pegadaian memberikan program produk pemerintah melalui KUR. Tentunya sesuai kemampuan dan kapabilitas nasabah. Pegadaian pun telah meningkatkan performanya dengan digitalisasi, membuka akses pasar media digitalisasi bekerja sama dengan e-commerce,” ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) FPRMI, Muhamad Solihin mengatakan, kegiatan diskusi tersebut diadakan bertujuan agar UMKM sebagai sektor yang mampu bertahan, meski berkali-kali krisis, dapat menghadapinya, mampu terus tumbuh dan berkembang.
“Sama halnya dengan UMKM, kami berjuang membentuk forum ini, forum yang ingin mengambil peran, membangun bangsa,” tutur Solihin dalam kesempatan sama. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Emas di Pegadaian Stagnan, Lihat Perinciannya pada 28 Agustus
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan