Pegadaian Syariah Balikpapan Target Raih Rp 70 Miliar

Senin, 18 Februari 2019 – 01:52 WIB
Ilustrasi pegadaian. Foto: Malut Post/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Pegadaian Syariah Balikpapan menargetkan pendapatan mencapai Rp 70 miliar pada tahun ini.

Pemimpin Cabang Pegadaian Syariah Balikpapan Muhammad Ichlas mengatakan, pencapaian seluruh produk dari Pegadaian Syariah sebesar Rp 56 miliar pada tahun lalu.

BACA JUGA: Heboh Janin dan Mayat Bayi, Satunya Hancur Diduga Terlindas Mobil

“Oleh karena itu, itu kami naikkan target tahun ini menjadi Rp 70 miliar,” kata Ichlas, Rabu (13/2).

Ichlas menyebut kinerja Pegadaian Syariah Balikpapan memang memiliki pertumbuhan yang paling baik di antara semua kantor cabang se-Kalimantan.

BACA JUGA: Obat Aborsi Saja Rp 450 Ribu, Pakai Jasa Urut Rp 1,6 Juta

Mulai pahamnya masyarakat dengan produk ekonomi syariah jadi pengaruh utama.

Apalagi, kata Ichlas, kondisi ini didukung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan yang mengeluarkan fatwa untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) terkait kewajiban memiliki sertifikasi halal.

BACA JUGA: Hendak Aborsi di Kamar Hotel, Digerebek

Gencarnya ekspansi Pegadaian Syariah juga didukung target pemerintah kota pada 2021, yakni Balikpapan Go-Halal.

Kepala Departemen Regional III BI Wiwiek Sisto Widayat menyampaikan, pihaknya terus mendorong ekonomi syariah.

Kini mereka sudah memiliki cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui tiga pilar pengembangan, yaitu pemberdayaan usaha, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset dan edukasi.

Oleh karena itu, pengembangan usaha pesantren dan UMKM syariah sejalan dengan pilar pertama BI.

Yakni strategi penguatan rantai produksi yang mencakup pemberdayaan ekonomi pesantren, model bisnis dan role model pelaku usaha syariah serta kolaborasi antara pelaku usaha dengan pesantren.

“Pemilihan pengembangan lembaga pesantren disebabkan pesantren tersebar luas dan memiliki pangsa pasar yang cukup besar sehingga menjadi salah satu target program pemberdayaan ekonomi,” terang Wiwiek.

Dia menjelaskan, selama ini banyak UMKM di Kota Balikpapan kesulitan membentuk brand produk dari sistem ekonomi syariah. (aji/ndu/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1 Pria dan 2 Wanita Nekat Aborsi di Hotel Melati


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler