Pegawai KPK Ditanya Pilih Pancasila atau Al-Qur'an? Fahri Hamzah Sebut itu Pertanyaan Bodoh 

Sabtu, 05 Juni 2021 – 12:32 WIB
Fahri Hamzah menilai pertanyaan tes wawasan kebangsaan terhadap pegawai KPK membuat orang bodoh. Foto tangkapan layar YouTube Realitatv

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku lebih baik dipecat daripada menjawab pertanyaan kontroversial tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK soal memilih  Pancasila atau Al-Qur'an.

Menurutnya pertanyaan itu membuat orang menjadi bodoh.

BACA JUGA: Teman Ujian yakin Firli Bahuri juga Tidak Akan Lulus TWK Pegawai KPK

"Kalau saya ditanya pilih Pancasila atau Al-Qur'an saya tidak mau jawab," kata Fahri Hamzah di YouTube Realita TV, Jumat (4/6).

Menurut Fahri Hamzah, orang yang membenturkan agama dan Pancasila itu artinya tidak membaca sejarah dan tak mengerti asal muasal berdirinya Indonesia.

BACA JUGA: KPK Setor Uang Rampasan Rp 12,5 Miliar dari Imam Nahrawi ke Kas Negara

"Jelasnya dia enggak baca sejarah.  Pancasila itu yang melahirkan negara," tegasnya.

Di sisi lain, Fahri menilai pertanyaan itu juga salah dan tidak harus dijawab. Dia mengibaratkan pertanyaan itu sama dengan meminta seseorang memilih bapak atau ibu.

BACA JUGA: Bicara soal KPK, Bambang Widjojanto: Kezaliman Paling Besar Terjadi di Situ

"Enggak harus dijawab karena yang salah itu pertanyaannya," tegasnya. .

Politikus Partai Gelora ini juga menduga pertanyaan itu bermaksud menguji mental orang yang diuji . Terutama peserta ujian itu  akan menjadi penyidik KPK dan penegak hukum, sehingga pertanyaan menguji mental itu sengaja ditanyakan untuk melihat respons atas jawabannya.

"Itu salah kalau untuk menentukan kebenaran, tetapi kalau untuk tes psikologi dari dulu memang begitu, simalakama," ujarnya.

Fahri menilai pertanyaan itu berlebihan dan perlu dievaluasi. Namun, diakuinya tes seperti itu bukan hanya soal benar salah tetapi ketepatan sikap orang dalam memberikan respon.

"Kalau yang melakukan BKN, itu institusi yang mengurus jutaan pegawai di negara ini. Seharusnya mereka punya kredibilitas mengadakan tes semacam itu," pungkasnya. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler