Pegolf Argentina Juara BRI Indonesia Open 2019

Minggu, 01 September 2019 – 23:43 WIB
Pegolf Argentina Miguel Carballo menjuarai BRI Indonesia Open 2019 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Minggu (1/9). Foto: BRI Indonesia Open 2019

jpnn.com, JAKARTA - Pegolf Argentina Miguel Carballo menjuarai BRI Indonesia Open 2019 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Minggu (1/9).

Dia mengumpulkan 271 pukulan atau 17 di bawah par. Berkat kemenangannya itu, dia mendapatkan hadiah uang sebesar USD 90 ribu dari total USD 500 ribu yang diperebutkan.

BACA JUGA: Naraajie Emerald Berpeluang Bawa Indonesia Patahkan Kutukan 45 Tahun

Putaran final Bank BRI Indonesia Open berlangsung dengan sangat seru. Berbekal harapan untuk menyambut juara baru turnamen bersejarah ini mendorong para penggemar golf di Indonesia untuk hadir dan mendukung langsung perjuangan Naraajie Emerald Ramadhan Putra.

Keunggulan enam pukulan yang dimiliki pemuda berusia 19 tahun ini membuat banyak pihak yakin bahwa Naraajie bakal mencatatkan sejarah baru.

BACA JUGA: 5 Pegolf Merah Putih Lolos Cut Off BRI Indonesia Open 2019

Bermain dalam kondisi yang jauh berbeda daripada yang biasa dia alami, permainan Naraajie mulai berubah.

Carballo menampilkan permainan yang lebih stabil dan tenang, yang terbukti menjadi kunci untuk memainkan putaran final kali ini.

BACA JUGA: BRI Indonesia Open 2019: Naraajie Emerald dan Rory Hie Tampil Hebat

Secara perlahan, Carballo tak hanya berhasil memperkecil selisih angka dengan Naraajie, tetapi juga berbalik mengungguli andalan tuan rumah tersebut.

Dalam sembilan hole pertama yang dimainkan, Carballo berhasil mencatatkan tiga birdie di hole 1, 4, dan 6 untuk memperkecil jarak dengan sang pimpinan klasemen.

Dia kemudian menambah dua birdie lagi di hole 10 dan 13, yang secara otomatis menggeser posisi Naraajie dari puncak klasemen.

Bagi Carballo, birdie di hole 13 itu merupakan birdie terakhirnya. Namun, terbukti hal itu sudah cukup untuk memberinya kemenangan terbesar dalam kariernya bermain di Asia.

Carballo berhasil menutup pekan Bank BRI Indonesia Open ini dengan torehan skor 68 dan skor total 271 atau 17 di bawah par.

"Kemenangan ini sangat spesial buat saya karena ini merupakan kemenangan terbesar saya di kancah Asian Tour. Terutama karena segala sesuatunya pekan ini sangat sempurna," tutur Carballo.

Kemenangannya di Jakarta kali ini sekaligus menjadi gelar profesional ketiga yang ia raih di Asia. Tahun lalu, ajang Asian Development Tour (ADT) di Bumi Serpong Damai.

Pada tahun ini dia kembali memenangi satu ajang ADT di Thailand. Praktis trofi Bank BRI Indonesia Open menjadi kemenangan terbesarnya di Asia.

Kemenangan Carballo ini di satu sisi memaksa para penggemar golf di Indonesia untuk harus bersabar menanti datangnya pemenang baru dari turnamen tertua di Indonesia ini.

Upaya Naraajie untuk menjadi pegolf Indonesia kedua yang memenangkan trofi kebanggaan pada ajang Bank BRI Indonesia Open ini harus kandas.

Sebab, pada hari terakhir dia justru bermain dengan skor 78 atau 6 di atas par.

Pemuda berusia 19 tahun asal Bandung ini sempat bermain par di hole pertamanya, namun justru mendapat bogey di hole 2.

Dia sempat bangkit dan menorehkan birdie di hole 4, namun bogey di hole 9 mulai menggoyang posisinya.

Dia  akhirnya kehilangan posisinya setelah mencatatkan empat bogey secara berturut-turut dari hole 13.

Dia mencatatkan birdie keduanya pada putaran final ini di hole 17, namun terpaksa menutup perjuangannya dengan double bogey di hole 18.

"Bisa dibilang saya kehilangan konsentrasi di hole 13. Biasanya di hole-hole 12, 13 itu saya mulai merasa lelah sehingga performa biasanya agak menurun. Akhirnya, saya drop dan kehilangan fokus di hole 13 itu," tutur Naraajie.

Meskipun belum dapat mengikuti jejak Kasiadi dalam menjuarai ajang bergengsi ini, Naraajie masih meyakini bahwa pengalamannya kali ini merupakan proses belajar yang sangat penting.

"Secara keseluruhan hasil ini memang sudah bagus karena saya bisa finis di lima besar. Yang jelas pengalaman ini menjadi pelajaran bagi saya untuk menghadapi turnamen-turnamen amatur yang besar, seperti Asia-Pacific Amateur Championship atau SEA Games," jelasnya lagi.

Gelar juara boleh menjadi milik Carballo. Namun, Naraajie sendiri pada dasarnya telah menciptakan sejarah yang patut dibanggakan oleh segenap publik golf di Indonesia.

Sejak 1974, Naraajie menjadi pegolf amatir Indonesia pertama yang bisa bertahan di puncak klasemen pada hari pertama dan kedua, bahkan menjadi pimpinan klasemen pada akhir hari ketiga.

Finis sendirian di peringkat keempat juga membuatnya mencatatkan prestasi terbaik yang pernah ditorehkan oleh seorang pemain amatir sepanjang sejarah turnamen ini.

Selain itu, kehadiran Naraajie di puncak klasemen sepanjang empat putaran gelaran Bank BRI Indonesia Open juga menjadikan dia sebagai sebuah idola yang membangkitkan semangat para penggemar golf Indonesia untuk ikut mendukung bintang tuan rumah.

Meskipun sorotan menjadi milik Naraajie, sejumlah wakil Indonesia lainnya pun akhirnya mengakhiri perjuangannya dengan cukup baik.

Rory Hie, yang sempat berharap bisa lebih meramaikan persaingan akhirnya finis dengan skor total 281 atau 7 di bawah par. Ia berada di peringkat T22.

Adapun Danny Masrin, yang kembali bermain 71, finis di peringkat T29 dengan torehan skor 282 atau 6 di bawah par.

Joshua Andrew Wirawan finis dengan catatan even par 288 dan berada di peringkat 68.

Sementara itu, Kevin Caesario Akbar finis di peringkat T71 dengan skor total 290. (jos/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Open Seleksi Akhir Timnas Golf Jelang SEA Games 2019


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler