jpnn.com, BEIJING - Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) kembali menggelar latihan tempur di dekat Pulau Taiwan bersamaan dengan kunjungan pejabat tinggi Amerika Serikat ke Taipei.
Gelar pasukan di dekat wilayah udara dan laut Pulau Taiwan pada Jumat (26/8) sore atau beberapa jam setelah senator AS Marsha Blackburn bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing Wen.
BACA JUGA: Pejabat Jepang Ikut-Ikutan Kunjungi Taiwan, China Makin Kehilangan Muka
"Ini adalah operasi militer yang digelar sesuai dengan perkembangan situasi di Selat Taiwan," demikian unggahan Komando Armada Timur PLA di akun WeChat resminya.
Komando Armada Timur PLA menyatakan akan terus mengasah kemampuan kesiapan armada tempur untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional China serta perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan.
BACA JUGA: Go Green, Provinsi di China Ini Bakal Larang Penjualan Mobil Berbahan Bakar Minyak
Kementerian Luar Negeri China (MFA) mengecam kunjungan Blackburn ke Taiwan karena dianggap melanggar prinsip Satu China yang di dalamnya dinyatakan Taiwan bagian dari wilayah China.
"China akan terus mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya," demikian MFA di laman resminya, Jumat.
BACA JUGA: Pengadilan China Tolak Banding Terpidana Mati Abdulmateen
Otoritas pertahanan Taiwan dalam rilisnya menyatakan bahwa mereka mendeteksi pergerakan delapan unit kapal PLA dan 35 unit pesawat PLA di sekitar Selat Taiwan.
Sebanyak 18 pesawat tempur PLA dari berbagai jenis, seperti Su-30, J-11, J-16, dan J-10 terbang di sebelah timur garis median Selat Taiwan.
Senator Partai Republik dari Tennessee Marsha Blackburn tiba di Taipei pada Kamis (25/8) malam dengan menggunakan pesawat militer AS untuk memulai kunjungan tiga harinya di Taiwan.
Secara kebetulan, beberapa jam sebelum pesawat politikus perempuan AS itu mendarat di Taipei, badan legislatif Taiwan meloloskan anggaran pertahanan 2023 sekitar 19,5 miliar dolar AS atau meningkat 12,9 persen dibandingkan anggaran tahun 2022.
Anggaran pertahanan Taiwan tersebut di antaranya untuk pembelian peralatan militer dari AS yang juga naik 13,9 persen. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif