Pejabat asal Batak Hanya Urus Politik, Lupa Budaya

Rabu, 20 Juni 2012 – 06:47 WIB

JAKARTA - Kritik pedas disampaikan musisi asal Batak, Korem Sihombing, terkait klaim Malaysia terhadap Tor Tor dan Gordang Sembilan.

Korem menyatakan, kejadian klaim ini harus menjadi momen para pejabat asal Batak untuk introspeksi diri. Selama ini, kata Korem, para pejabat asal Batak yang berkiprah di level nasional, tidak pernah peduli dengan budaya Batak.

"Para pejabat hanya bicara politik terus, tak pernah bicara bagaimana melestarikan budaya Batak," tegas Korem Sihombing kepada JPNN di Jakarta, kemarin (19/6).

Sedang pemerintah, lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sudah lumayan menjaga budaya Batak. "Mereka membawanya hingga ke sejumlah negara di Eropa. Tapi para pejabat asal Batak, apa yang sudah dilakukan?" sindirnya, tanpa menyebut nama pejabat yang dia maksud.

Musisi dan penyanyi Batak yang sudah melanglang buana di sejumlah negara itu mengaku sangat tersinggung atas sikap Malaysia. Dengan nada keras, dia pun menyebut Pemerintah Singapura sudah gila. "Malaysia sudah gila. Mana bisa main klaim," cetusnya.

Dia katakan, Tor Tor adalah milik Batak, baik Batak Karo, Mandailing, Simalungun, Dairi, dan Batak Toba. Tor Tor, menurutnya, juga bukan tarian, yang tidak bisa disamakan dengan tarian-tarian lainnya.

"Tor Tor adalah warisan leluhur, nenek moyang orang Batak. Tor Tor adalah sakral, ada aturannya untuk membawakannya. Ada etika-etikanya. Jangankan Malaysia, suku-suku lain di Indonesia pun tak punya Tor Tor," ulasnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulan Kuota CPNS Harus Disertai Rencana Lima Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler