Sebuah peniti perak dari Presiden Indonesia Joko Widodo, sebuah buku dari presenter ABC, sekotak cokelat Estonia, lima serbet berenda rajutan Slovenia, dan berbagai jenis pulpen.

Itulah sebagian kecil dari hadiah yang diberikan kepada staf kantor Perbendaharaan Negara (Treasury) Australia tahun lalu.

BACA JUGA: 5 Menteri Bahas Penambahan Libur Iduladha, Semoga Presiden Jokowi Setuju 

Hadiah paling bernilai yang dirampas adalah tiket seharga $4.850 untuk Lynn Kelly dari Divisi Kebijakan Penghasilan Pensiun untuk menghadiri konferensi Asosiasi Dana Pensiun Australia (ASFA).

Selebihnya, nilai hadiah yang diterima berkisar antara antara $10 dan $50.

BACA JUGA: Kedekatan Erick Thohir dengan Presiden Jokowi Berpotensi Dongkrak Elektabilitas

Hadiah-hadiah yang disebutkan dalam artikel ini didapatkan ABC dari sebuah dokumen yang memuat daftar hadiah yang diterima pejabat dan karyawan Kantor Perbendaharaan Negara, lewat proses 'Freedom of Information' yang berlaku di Australia.

Intinya, di Australia, jika hadiah memiliki nilai yang signifikan maka penerimanya tidak boleh memilikinya.

BACA JUGA: Soal Kepastian Libur Iduladha Menjadi 2 Hari, Menteri Anas: Masih Menunggu Arahan Presiden Jokowi

Peniti perak tak boleh dimiliki

Peniti perak dari Presiden Indonesia Joko Widodo diberikan kepada Luke Yeaman dari Kelompok Ekonomi Makro di KTT Ekonomi G20.

Pin, senilai $500, kini disimpan di lobi, bukan di kerah jas Luke Yeaman.

"CFO menyetujui peniti itu untuk ditampilkan di area eksekutif," kata dokumen tersebut.

Tapi Luke diperbolehkan menyimpan hadiah berupa plakat kaca, tas kulit, pulpen, 'tag' koper, kipas angin dan beberapa tas kopi kecil dari delegasi Indonesia pada pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Bali.Teladan dari pimpinan

Sekretaris Treasury Steven Kennedy tercatat menolak tujuh hadiah dan hanya menyimpan satu dalam tahun keuangan terakhir, dari Juli 2022 hingga Juli 2023.

Dia menyerahkan sebuah pulpen, buku catatan, dan kotak kayu dari Profesor Martin Richardson setelah ia memberikan kuliah di ANU.

"Barang-barang itu ditempatkan di lemari alat-alat tulis untuk digunakan oleh staf," catat dokumen itu.

Dia juga menyerahkan buku "Lessons From History", "Rise of the Extreme Right", "Black Belt", dan "Tax and Government in the 21st Century".

Semuanya disimpan di perpustakaan gedung Treasury.

Sebuah buku catatan dari mitra pengelola bersama dari pelobi Bespoke Approach, Andrew Butcher dan Ian Smith, disimpan di lemari alat tulis Treasury.

Namun Steven mengenakan atasan kemeja katun seharga $50 atas izin Profesor Garry Barrett, kepala departemen ekonomi University of Sydney, dari hadiah yang diberikan setelah berbicara di sebuah acara.Negara-negara yang murah hati

Banyak delegasi asing bermurah hati kepada perwakilan departemen Treasury.

Delegasi tamu dari Vietnam membawa kopi Vietnam.

Pada kunjungan ke sebuah kuil di Pune, yang diselenggarakan oleh tim G20 India, seorang anggota staf yang tidak disebutkan namanya menerima "patung gajah kecil berwarna emas".

Di akhir negosiasi perjanjian pajak, delegasi Estonia memberikan lima kotak cokelat.

Serbet berenda Slovenia disimpan oleh lima staf yang tidak disebutkan namanya, yang terlibat dalam negosiasi perjanjian pajak yang diadakan di Slovenia pada bulan Oktober tahun lalu.

Ada "pertukaran hadiah antara delegasi Australia dan Slovenia" dan meski tidak diketahui apa yang diberikan, staf Treasury masing-masing mendapatkan pin magnet, buku catatan, dan serbet.Menerima buku dan cokelat

Seorang staf Treasury tidak disebutkan namanya mendapatkan hadiah sofa dari pekerjaannya.

Pada bulan Agustus 2022, hadiah berupa buku "Rocky Road chocolate and The Land Before Avocado" diberikan kepada anggota Grup Makroekonomi dari Divisi Analisis dan Kebijakan Ekonomi Makro.

Hadiah itu dari Pendidik Ekonomi dan Bisnis di New South Wales dalam sebuah acara dengan nilai $40.

Buku oleh presenter ABC Richard Glover, merinci kehidupan di Australia tahun 1970-an dan membandingkannya dengan sekarang, "boleh dimiliki oleh penerima".

Begitu juga cokelatnya.Bos yang baik

Nghi Luu, yang tercatat sebagai asisten sekretaris untuk pasar modal, pembayaran di divisi sistem keuangan, adalah bos yang baik.

Setelah menerima keranjang makanan senilai $70 dari perusahaan jasa keuangan Cuscal, karena ia berbicara di sebuah konferensi, dia membagikan makanan-makanan tersebut dengan staf-nya.

"Nghi menyimpan dan berbagi dengan divisinya," catatan dokumen itu.Masih manusiawi

Nama-nama staf di bawah jajaran eksekutif senior disunting dari dokumen, artinya kita tidak tahu siapa saja mereka.

Namun mereka adalah manusia biasa, sekaligus pelayan masyarakat.

Daftar tersebut menunjukkan 10 kotak cokelat dan satu botol anggur (sebotol Robert Oatley Cabernet Sauvignon seharga $39) diberikan kepada staf Departemen Keuangan yang tidak disebutkan namanya.

Semua barang ini disimpan oleh orang yang menerima hadiah.Konflik kepentingan?

Minggu lalu kantor Treasury dihantam dengan rentetan pertanyaan tentang penggunaan jasa perusahaan konsultan PwC yang kini jadi sorotan.

Seorang mantan mitra PwC, Peter-John Collins diselidiki dalam tindakan pidana setelah Dewan Praktisi Pajak mendiskualifikasinya karena diduga menyalahgunakan informasi rahasia tentang rencana pajak pemerintah untuk membantu perusahaan multinasional.

Dari dokumen yang mendaftar hadiah-hadiah yang diterima terkuak jika ada salah pertimbangan dalam menilai hadiah yang diterima sehingga ada kemungkinan memiliki konflik kepentingan.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News yang selengkapnya dapat dibaca di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Pencurian Bagian Tubuh Manusia di Sekolah Medis Harvard

Berita Terkait