jpnn.com, JAKARTA - Perwira Pembantu (Paban) Utama F-3 Dit BAIS TNI Kolonel Inf. Rudy Mohamad Ramdhan resmi menyandang gelar doktor di Universitas Trisakti Jakarta dan telah diwisuda pada Sabtu (21/5/2022.
Kolonel Rudy meraih doktor Ilmu Ekonomi dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti.
BACA JUGA: Mantan Kepala BAIS: Wakil Panglima TNI Itu Jabatan Semu
Salah satu pejabat BAIS TNI ini berhasil mempertahankan disertasi dengan judul ‘Peran Transformational Leadership dan Ethical Climate Dalam Meningkatkan Job Performance Pegawai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara Industri yang Dimediasi Corporat Social Responsilibiy'.
Adapun Ketua Penguji pada Sidang terbuka beberapa waktu lalu adalah Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Kadarsah Suryadi didampingi anggota penguji, yakni Prof Dr Farida Jasfar, Prof Dr Umi Narimawati, Dr. Bahtiar Usman, Dr. Sarfilianti, Dr. Deasy.
BACA JUGA: Dantim BAIS TNI Pidie Dihabisi Tukang Cukur Pakai Senapan Serbu SS1-VS
Kolonel Inf. Rudy Mohamad Ramdhan bersama Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Kadarsah Suryadi. Foto: Dokumentasi pribadi
BACA JUGA: Gandeng Universitas Trisakti, TNI AL Gelar Serbuan Vaksinasi
Sementara Profesor Dr Farida Jasfar bertindak sebagai promotor dan Co-promotor adalah Dr Vandayuli Riorini.
Lebih lanjut, Rudy menyampaikan beberapa pointers terkait disertasinya, antara lain BUMN memiliki kedudukan yang sangat strategis bagi perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi BUMN terhadap negara melalui pendapatan yang diperolehnya.
“Kontribusi tersebut antara lain perluasan lapangan kerja, pengembangan teknologi dan informasi maupun kontribusi berupa pendapatan yang akan digunakan oleh negara untuk pembangunan nasional,” ujar Kolonel Inf. Rudy dalam siaran pers diterima pada Minggu (22/5/20020).
Rudy mengatakan perlu mengembangkan cara-cara baru di BUMN untuk menghasilkan nilai-nilai baru melalui konsep strategis yang dititikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia. Hal ini untuk menjawab tantangan dinamika perubahan bangsa Indonesia dan juga Pidato Presiden RI pada 20 Oktober 2019.
Menurut Rudy, konsep strategis tersebut dapat diterapkan menjadi strategi fungsional oleh BUMN, yaitu meningkatkan kinerja BUMN guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu kelompok BUMN yang memiliki peran strategis adalah BUMN Industri pertahanan.
Dia berharap industri Pertahanan Strategis Nasional yang maju, kuat, mandiri, berdaya saing dan terkemuka di regional Asia.
Struktur holding BUMN Industri Pertahanan Strategis dipimpin oleh PT LEN Industri (Persero).
Empat BUMN di bawah holding Industri Pertahanan Strategis adalah PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), dan PT PAL Indonesia (Persero).
Rudy menyebut persoalan mendasar saat ini adalah kualitas kinerja SDM masih kurang jika dibandingkan dengan produktivitas beberapa negara-negara lain.
“BUMN seperti BUMNIS sendiri meningkatkan kinerja SDM masih menjadi PR besar," ujar eks Pamen Mabes TNI ini.
Menurut Rudy, untuk mendorong kinerja BUMN di lingkungan BUMN strategis adalah membangun kerangka kerja yang berorientasi strategis untuk BUMN.
Kerangka kerja tersebut dibangun atas dasar nilai-nilai tanggung jawab moral seperti dalam konsep CSR memiliki kedudukan penting sebagai bentuk tanggung jawab sosial. CSR itu sendiri dikelompokan menjadi dua, yaitu CSR internal dan CSR eksternal.
“Fokus pada CSR internal, kerangka kerja yang ingin dibangun adalah memperkuat fondasi organsaisi melalui optimalisasi fungsi CSR internal,” ujar Rudy.
Lebih lanjut, Rudy mengatakan mekanisme untuk mendorong CSR internal memerlukan kerangka konseptual yang jelas. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa CSR internal berfungsi untuk mendorong performance pegawai.
Kerangka konseptual tersebut, kata Rudy, perlu pembuktian lebih lanjut baik secara konseptual maupun secara empiris di BUMN Strategis. Hal ini didasarkan pada umumnya BUMN strategis telah terbiasa melaksanakan CSR dengan fokus masyarakat, sedangkan CSR internal adalah pegawai.
“Jadi, CSR internal tersebut masih baru dan belum familiar. Bisa jadi dalam praktiknya ada penolakan pemangku kepentingan akibat pemahaman keliru baik tentang CSR Internal konsep maupun kedudukan CSR internal sebagai prediktor kinerja pegawai,” katanya.
Menurut Rudy, kedudukan CSR internal itu sendiri memerlukan dukungan struktur dan nilai yang membentuk lingkungan. Dukungan struktur tersebut adalah kepemimpinan transformsional.
Sedangkan nilai yang membentuk lingkungan yaitu ethical climate. Kedua variabel tersebut menentukan perubahan pada CSR internal untuk mendorong kinerja pegawai.
Rudy menyebut, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan dari transformational leadership sebagai variabel independen terhadap corporate social responsibility internal.
Menurut dia, ethical climate memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap corporate social responsibility internal. Kemudian coorporate social responsibility internal sebagai variabel mediating memediasi pengaruh transformational leadersip terhadap job performance secara penuh, sedangkan untuk ethical climate CSR internal memediasi sebagian.
“Hal ini menunjukkan pentingnya orientasi CSR internal BUMN dalam mewujudkan kinerja. Kepemimpinan transformasional sebagai kunci utama yang mendorong CSR internal dan pada akhirnya meningkatkan kinerja,” ujar Rudy.
Lebih lanjut, Rudy mengatakan iklim etika sebagai batasan nilai yang mengarahkan kebijakan CSR internal agar terlebih dahulu menempatkan pegawai sebagai fokus CSR internal agar terwujud fondasi organsiasi yang kuat sesuai dengan perspektif micro foundation theory.
“Hasil penelitian memberikan kerangka kerja lebih jelas untuk membangun fondasi organsasi dengan mengoptimalkan fungsi CSR internal di BUMN,” katanya.
Sesuai dengan hasil penelitian, menurut Rudy, maka perlu adanya perubahan pada orientasi corporate social responsibility.
Menurut Rudy, corporate social responsibility internal menjadi orientasi perusahaan. Corporate social responsibility internal diselenggarakan berdasarkan pemahaman tentang keberlanjutan dan merupakan upaya kolektif perusahaan yang perlu diupayakan.
Corporate social responsibility internal sebagai strategi untuk mendorong keberlanjutan.
Rudy mengatakan apabila itu dapat dicapai maka secara berjenjang para pegawai yang memperoleh corporate social responsibility akan berupaya mengembalikannya dalam bentuk tanggung jawab kerja dan pada akhirnya mendorong kinerja lebih tinggi dan menjamin organsiasi mampu berkinerja lebih baik.
“CSR internal makin menegaskan kedudukan BUMN strategis bagi pertahanan dan keamanan negara sekaligus bagi perekonomian negara.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari