MOGADISHU--Para pejuang Al-Shabab Somalia berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak (drone) milik militer AS di wilayah Somalia Selatan.
Menurut laman Reuters (28/5), Gubernur wilayah Shabelle Abdikadir Mohamed Nur mengatakan, Al Shabaab telah menghujani tembakan atas drone AS yang terbang selama beberapa jam di atas Kota Bulamareer. “Akhirnya, mereka berhasil menembak jatuh pesawat tak berawak itu," katanya.
Meskipun Amerika Serikat tidak melaporkan kegiatan di Somalia, pesawat nirawak milik militernya telah digunakan selama beberapa tahun terakhir untuk membunuh pejuang Al Shabaab Somalia dan warga asing lainnya yang dianggap musuh.
Hal itu dipicu kekhawatiran negara-negara Barat, Somalia akan tenggelam kembali ke dalam kekacauan dan memberikan dasar bagi pejuang Islam bangkit kembali perang yang berlangsung hampir dua dekade.
Tahun lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa Pentagon sedang berusaha untuk mengirim drone ke Kenya sebagai bagian dari paket bantuan senilai USD 40 juta atau sekitar Rp 388 miliar ditambah bantuan militer untuk membantu empat negara Afrika memerangi Al Qaeda dan Al Shabaab.
Al Shabaab sendiri menyatakan, Januari 2011 lalu sebuah rudal diluncurkan dari pesawat tak berawak telah membunuh Bilal el Berjawi, seorang pejuang Al Shabaab asal Lebanon yang memegang paspor Inggris.
Rudal lain menewaskan empat warga asing di selatan ibukota Somalia Mogadishu pada Februari 2012.
Al Shabaab diusir dari Mogadishu pada akhir 2011 dan berjuang untuk mempertahankan wilayah lain dalam menghadapi serangan Kenya, Ethiopia dan pasukan Uni Afrika yang berusaha mencegah pejuang Islam menguasai negara itu. (Esy/jpnn)
Menurut laman Reuters (28/5), Gubernur wilayah Shabelle Abdikadir Mohamed Nur mengatakan, Al Shabaab telah menghujani tembakan atas drone AS yang terbang selama beberapa jam di atas Kota Bulamareer. “Akhirnya, mereka berhasil menembak jatuh pesawat tak berawak itu," katanya.
Meskipun Amerika Serikat tidak melaporkan kegiatan di Somalia, pesawat nirawak milik militernya telah digunakan selama beberapa tahun terakhir untuk membunuh pejuang Al Shabaab Somalia dan warga asing lainnya yang dianggap musuh.
Hal itu dipicu kekhawatiran negara-negara Barat, Somalia akan tenggelam kembali ke dalam kekacauan dan memberikan dasar bagi pejuang Islam bangkit kembali perang yang berlangsung hampir dua dekade.
Tahun lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa Pentagon sedang berusaha untuk mengirim drone ke Kenya sebagai bagian dari paket bantuan senilai USD 40 juta atau sekitar Rp 388 miliar ditambah bantuan militer untuk membantu empat negara Afrika memerangi Al Qaeda dan Al Shabaab.
Al Shabaab sendiri menyatakan, Januari 2011 lalu sebuah rudal diluncurkan dari pesawat tak berawak telah membunuh Bilal el Berjawi, seorang pejuang Al Shabaab asal Lebanon yang memegang paspor Inggris.
Rudal lain menewaskan empat warga asing di selatan ibukota Somalia Mogadishu pada Februari 2012.
Al Shabaab diusir dari Mogadishu pada akhir 2011 dan berjuang untuk mempertahankan wilayah lain dalam menghadapi serangan Kenya, Ethiopia dan pasukan Uni Afrika yang berusaha mencegah pejuang Islam menguasai negara itu. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Bayi Baru Lahir Masuk Pipa Toilet
Redaktur : Tim Redaksi