JAKARTA - Perkembangan situasi ketenagakerjaan di Indonesia belakangan ini menggambarkan perubahan yang cukup signifikan ke arah yang lebih baik. Salah satu indikasinya adalah meningkatnya angkatan kerja yang terserap pasar kerja dan menurunnya tingkat pengangguran setiap tahun.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Indonesia per Februari 2013 terus menurun menjadi 7,17 juta orang (5,92 persen) dari jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 121,2 juta orang.
"Namun dibalik itu, profil pekerja di Indonesia ternyata masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar," kata Muhaimin di Jakarta, Sabtu (1/6).
Dia menyebutkan, berdasarkan data BPS, jumlah penduduk bekerja dengan pendidikan SD ke bawah mencapai 54,6 juta orang (47,90 persen). Sisanya lulusan SMP mencapai 20,3 juta orang , lulusan SMA 17, 8 juta orang, SMK sebanyak 10, 2 juta orang.
Sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan diploma sebanyak 3,2 juta orang (2,82 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan universitas hanya sebanyak 7,9 juta orang (6,96 persen).
“Karena itu kualitas pekerja harus ditingkatkan secara bertahap dengan meningkatkan jenjang pendidikan. Namun yang penting setiap lulusan jenjang pendidikan harus memiliki kompetensi dan keahlian kerja sehingga lebih cepat bekerja di perusahaan atau berwirausaha mandiri," katanya.
Menurut Muhaimin, untuk mengurangi angka pengangguran dan memperbanyak kesempatan kerja, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mendorong perkembangan wirausaha produktif di Indonesia.
Apalagi kesempatan kerja dengan berwirausaha di berbagai bidang ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh semua lulusan jenjang pendidikan mulai dari SD sampai lulusan universitas/perguruan tinggi
“Wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran, terutama lulusan SD yang jumlahnya masih cukup besar di Indonesia. Selain bisa menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, wirausaha juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain,“ ujar Muhaimin.(Fat/jpnn)
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Indonesia per Februari 2013 terus menurun menjadi 7,17 juta orang (5,92 persen) dari jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 121,2 juta orang.
"Namun dibalik itu, profil pekerja di Indonesia ternyata masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar," kata Muhaimin di Jakarta, Sabtu (1/6).
Dia menyebutkan, berdasarkan data BPS, jumlah penduduk bekerja dengan pendidikan SD ke bawah mencapai 54,6 juta orang (47,90 persen). Sisanya lulusan SMP mencapai 20,3 juta orang , lulusan SMA 17, 8 juta orang, SMK sebanyak 10, 2 juta orang.
Sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan diploma sebanyak 3,2 juta orang (2,82 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan universitas hanya sebanyak 7,9 juta orang (6,96 persen).
“Karena itu kualitas pekerja harus ditingkatkan secara bertahap dengan meningkatkan jenjang pendidikan. Namun yang penting setiap lulusan jenjang pendidikan harus memiliki kompetensi dan keahlian kerja sehingga lebih cepat bekerja di perusahaan atau berwirausaha mandiri," katanya.
Menurut Muhaimin, untuk mengurangi angka pengangguran dan memperbanyak kesempatan kerja, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mendorong perkembangan wirausaha produktif di Indonesia.
Apalagi kesempatan kerja dengan berwirausaha di berbagai bidang ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh semua lulusan jenjang pendidikan mulai dari SD sampai lulusan universitas/perguruan tinggi
“Wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran, terutama lulusan SD yang jumlahnya masih cukup besar di Indonesia. Selain bisa menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, wirausaha juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain,“ ujar Muhaimin.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Tak Pedulikan Penghargaan untuk SBY
Redaktur : Tim Redaksi