jpnn.com, JAKARTA - The Sun, media asal Inggris, pada 25 Agustus 2017 mengulas penyebaran hoaks tentang minuman bersoda yang mengandung virus AIDS.
Hoaks itu menyebar lewat pesan pendek. Pembuatnya mencatut nama instansi kepolisian dan stasiun televisi setempat.
BACA JUGA: Polri Punya Cukup Bukti soal Saracen Berbisnis Hoaks
Isi pesan itu meminta agar dalam beberapa minggu ke depan masyarakat di seluruh Inggris tidak meminum beberapa poduk Pepsi.
Sebab, ada pekerja yang mengidap HIV/AIDS yang sengaja memasukkan darahnya ke produk minuman bersoda itu.
BACA JUGA: Rudiantara Akui tak Mudah Berantas Akun Penyebar Kebencian
”It was shown yesterday on Sky News. Please forward this message to the people who you care,” tulis pesan tersebut. The Sun pun melabeli informasi itu hoax.
Dari penelusuran Jawa Pos, pesan palsu serupa pernah menyebar di India. Di sana pembuat pesan malah melengkapi hoaksnya dengan sebuah foto.
BACA JUGA: Ini Trik dari Menristekdikti Buat Lawan Hoaks
Foto tersebut menunjukkan sejumlah orang yang membuka dan membuang cairan dari sebuah botol plastik minuman bersoda.
Pesan itu sempat viral di India pada 2011. Bukan hanya Pepsi yang disebut, tapi juga produk lain seperti Tropicana Juice, Slice, dan 7up. Termasuk juga ”musuh bebuyutan” Pepsi, Coca-Cola.
Dari pengecekan asal usul foto oleh Jawa Pos, ternyata gambar yang digunakan untuk melengkapi hoax itu berasal dari situs berita India, Chennai Today News.
Situs itu menampilkan berita razia terhadap minuman kedaluwarsa dan pemalsuan minuman merek tertentu.
Sebagaimana diketahui, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional telah beberapa kali mengonfirmasikan bahwa penyebaran HIV sangat terbatas.
Antara lain lewat hubungan seks tanpa pengaman, penggunaan alat suntik secara bersamaan, dan transmisi perinatal (dari ibu yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandung).
”HIV hanya hidup dalam tubuh manusia, tidak mungkin hidup begitu berada di luar tubuh manusia seperti dalam kaleng atau air dalam kemasan,” ujar Asisten Deputi Penguatan Kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Halik Sidik.
Hoaks seperti itu juga pernah menyebar. Namun, kala itu objeknya makanan kaleng dari Thailand.
Tak tertutup kemungkinan hoaks mengenai penyebaran HIV lewat minuman bersoda akan kembali menyebar di Indonesia.
Bisa saja hoaks itu akan mencatut nama kepolisian, BPOM, atau berita televisi. Bisa juga nanti merek minumannya diganti. (gun/eko/c11/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tsamara Amany Sebut Sindikat Saracen Ngeri Banget
Redaktur : Tim Redaksi