jpnn.com, SURAKARTA - Aksi demo pelajar yang terjadi di sekitar gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (25/9), sudah mulai menjalar ke Solo, Jateng.
Puluhan pelajar SMP dan SMK diamankan polisi saat hendak bergabung dalam aksi demo Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), di depan Kantor DPRD Kota Surakarta (Solo), Kamis (26/9).
BACA JUGA: Kapolri Sebut Ada Pihak Ingin Jatuhkan Pemerintah yang Sah
Para pelajar yang terindentifikasi dari Kabupaten Sragen dan Boyolali tersebut Para menumpang tiga truk dan sebuah mobil pikap yang diparkir di depan Plaza Manahan Solo. Mereka kemudian berjalan kaki menuju depan kantor DPRD Kota Surakarta.
Mereka berani meneriakkan yel-yel mengecam bubarkan DPR RI. Juga membawa sejumlah spanduk yang bertulisan kata-kata kotor dan menghujat tidak pantas sebagai pelajar. Bahkan, para pelajar itu saat melakukan orasi sempat berteriak-teriak memprovokasi massa.
BACA JUGA: Doa Jokowi Terkabul
Polisi yang bertugas mengamankan aksi mahasiswa KAMMI langsung mengadang kelompok pelajar itu. Mereka langsung digiring menuju markas Polresta Surakarta.
"Kami langsung menggiring kelompok pelajar itu, dan membawa ke Polresta," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Surakarta Kompol Ketut Sukarda Polres Kota Surakarta.
BACA JUGA: Polisi Tangkap 4 Orang, Bukan Mahasiswa, Siapa Mereka?
Kepala Polresta Surakarta AKBP Andy Rifai mengatakan ada 23 pelajar asal Andong Boyolali dan Sragen yang diamankan untuk diberikan pembinaan. Polisi juga mengamankan 13 handphone milik pelajar yang melakukan aksi tanpa izin itu.
Setelah didata, polisi memanggil orang tuanya mereka untuk dijemput dibawa pulang ke rumah masing-masing.
Dipastikan, pihaknya sudah memerintahkan tim cyber untuk melacak siapa yang melakukan ajakan aksi kepada para pelajar ke Solo itu. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo