Pelajar Diduga Dibunuh Teman Sekelas

Kamis, 09 Februari 2012 – 15:01 WIB

MUARA ENIM--Kasus tewasnya Yulis Prasettio (16), siswa kelas I SMK Peris, yang mayatnya ditemukan di semak belukar belakang tanki 42 komplek Pertamina, Kelurahan Talang Ubi Utara, Kecamatan Talang Ubi, Muara Enim, Sabtu (04/02), sekitar pukul 18.00 WIB, mulai menemui titik terang.

Penyidik Polsek Talang Ubi berhasil mengendus pelaku pembunuhan tergolong sadis tersebut. Korban yang beralamat di Kelurahan Bhayangkara, Kecamatan Talang Ubi, Muara Enim ini, diduga dibunuh oleh teman sekelasnya sendiri. Sebab, sejak kejadian hingga saat ini, teman sekelasnya tidak lagi masuk sekolah.

‘’Kasus itu murni pembunuhan bukan perampokan. Pelakunya diduga masih teman sekolah korban yang berjumlah sekitar 4 orang. Saat ini keempat pelaku telah melarikan diri keluar dari Kota Pendopo,” jelas Kapolres Muara Enim AKBP Budi Suryanto, melalui Kapolsek Talang Ubi Kompol Ganjar Imam, yang berhasil ditemui di kantornya, Selasa (07/02).

Meski pelaku telah diketahui identitasnya, namun kapolsek belum bersedia menyebutkan nama maupun inisial keempat pelaku tersebut. ‘’Inisial pelakunya belum bisa saya sebutkan, yang jelas mereka pelajar SMK tersebut. Saat ini kita sudah melakukan pendekatan kepada masing-masing orangtua pelaku, untuk membujuk anaknya agar bersedia menyerahkan diri,” jelas Kapolsek.

Dijelaskan Kapolsek, motif pembunuhan tersebut belum diketahui secara pasti. Namun kuat dugaan karena selisih paham. ‘’Motifnya bukan pencurian sepeda motor namun selisih paham,” jelas Kapolsek. Karena sepeda motor korban masih ada dan tidak dicuri. Saat ini sepeda motor korban jenis Yamaha Jupiter MX dan satu sepeda motor pelaku jenis Yamaha Mio telah diamankan di Mapolsek sebagai barang bukti.  

Sementara menurut Ismadi (36), bapak Yulis, yang berhasil dijumpai di kediamannya mengatakan, bahwa sepengetahuannya anaknya tidak pernah ribut dengan teman-temannya. Karena setiap ada masalah, korban selalu menceritakannya kepada ibunya.

Dikatakan Ismadi, kepergian korban merupakan pukulan berat bagi keluarga. Karena korban selama ini dikenal sebagai anak yang baik dan penurut. Untuk itu pihaknya berharap kepada aparat kepolisian agar dapat secepatnya menangkap para pelaku pembunuh korban.

‘’Harapan kami kasus ini diungkap secepatnya dan pelakunya diproses sesuai dengan ketentuan hukum. Karena kasus ini bukan saja pukulan berat bagi kami, tetapi masyarakat juga sudah resah dan meminta pelakunya segera ditahan,” jelasnya.

Terpisah, guru otomotif SMK Peris Pendopo yang berhasil dijumpai mengatakan, sejak adanya korban hilang dan mayatnya ditemukan, para siswa yang diduga pelaku itu, tidak lagi masuk sekolah. ‘’Saat ini para siswa tersebut tidak masuk sekolah. Jika dalam proses hukum pengusutan kasus ini, ternyata mereka terlibat melakukan pembunuhan, maka status pelajarnya akan kita lepas dari sekolah ini,” jelas Edi yang ditemui di sekolah itu, tanpa bersedia menyebutkan nama para pelaku.

Menurutnya, kasus pembunuhan itu merupakan pukulan berat bagi sekolah tempatnya mengajar. Karena sekolah itu baru 2 tahun berdiri dengan jumlah siswa yang belajar sekitar 100 orang. ‘’Siswa yang belajar di sekolah ini baru sampai kelas II, atas kejadian ini merupakan pukulan berat bagi kami para guru disini. Kami berharap kasus ini cepat terselesaikan dengan memproses hukum pelakunya,” jelas Edi.         
Sedangkan pengurus Suara Rakyat Bersatu (SRB) Pendopo, H Husni Thamrin, Mairil Afrianto alias Dibot, mendesak Polsek Talang Ubi supaya mengungkap pelaku pembunuh pelajar tersebut secepatnya. Selain itu, mereka juga mendesak Polsek supaya intensif melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang ada di Pendopo.

‘’Kejadian ini akibat degradasi moral pelajar, karena cukup banyak kasus yang terjadi melibatkan pelajar. Kita berharap supaya petugas kepolisian melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah,” jelasnya. Terkait kasus tersebut, pihaknya bersama unsur tripika Talang Ubi akan melakukan pertemuan dengan membuat MoU. (luk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nekat Potong Kelamin Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler