PALEMBANG – Mengaku disuruh orang tuanya mengantarkan senjata api (senpi) rakitan, seorang pelajar berinisial Tu (16) malah mendekam di sel tahanan Mapolda Sumsel. Warga Dusun IV, Desa SP III, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten OKI itu kedapatan membawa senpi jenis revolver enam silinder bergagang kayu, berikut tiga butir amunisinya.
Tersangka Tu dibekuk aparat Unit I Subdit III Direktorat Reskrim Umum Polda Sumsel pimpinan AKP Antoni Adhi SH MH, Rabu (22/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, tersangka membonceng kakak sepupunya Dwi (22), warga Desa SP III, Kecamatan Pedamaran Timur, OKI melintas di Dusun SKPD, Kecamatan Mesuji Raya, OKI.
Senpi itu ditemukan polisi terselip di pinggang tersangka Dwi yang hendak diserahkan kepada seseorang bernama Prayitno. Mirisnya, senpi yang hendak diserahkan itu atas suruhan bapaknya, Darmani (45).
“Aku disuruh bapak ngantarke senpi itu ke Tm. Sudah itu, kami betigo pergi bemotor kareno Tm yang tau jalan. Waktu dicegat, aku samo Dwi ketangkep sedangke Tm belari idak tau ke mano,” ujar tersangka Tu, kemarin.
Tersangka Tu mengaku mendapat upah sebesar Rp150 ribu untuk mengantarkan senpi tersebut. Meski mendapat upah, keduanya mengaku tak mengetahui harga jual senpi rakitan. “Aku dapat upah sama dengan Turiman. Duitnya untuk bantu biaya adek sekolah," ujar tesrangka Dwi, yang juga resedivis kasus perampokan tahun 2008 lalu.
Direktur Direktorat Reskrim Umum Polda Sumsel Kombes Pol Achmad Nurdin, melalui Kasubdit III Direktorat Reskrim Umum Polda Sumsel AKBP Saut P Sinaga SIk, mengatakan kedua tersangka dibekuk karena keberadaan keduanya mencurigakan. "Saat digeledah, senpi rakitan ada di selipan pinggang salah seorang tersangka. Kini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut, karena salah satu tersangka merupakan pelajar," tegas Saut. (war/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Lengah, Maling Motor Kabur
Redaktur : Tim Redaksi