Pelajar Kritis Ditikam Teman

Pelaku Dibekuk Saat Kendarai Motor Korban

Sabtu, 16 Februari 2013 – 10:34 WIB
LHOKSEUMAWE--HS (15) bisa dibilang pintar-pintar bodoh. Sudah berhasil merampok sepeda motor temannya, malah dikendarai tanpa menukar plat ataupun merubah corak kenderaan tersebut. Alhasil, remaja putus sekolah sekaligus penjual VCD ini dibekuk warga dan diserahkan ke polisi, Jumat (15/2).

Sebelumnya tersangka asal Desa Keude Krueng Geukuh, Dewantara ini beraksi bersama temannya, Dek Pan (17) siswa SMAN 2 Palda. Mereka merampok kereta milik M Sabil (17), sesama teman sebaya di areal Dusun Tanjong Mulia, Desa Sidomulyo, Kuta Makmur Aceh Utara. Korban ditikam dan dipukul balok, hingga tersungkur mencium bumi. Hingga berita ini diturunkan, kondisinya masih sekarat di RSU Cut Meutia, Lhokseumawe pasca diselamatkan warga yang melintas di TKP. 

Dalam keterangan Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Supriadi, saat ditemui Metro Aceh (Grup JPNN), pihaknya menerima laporan masyarakat. "Warga yang meringkus tersangka berikut barang bukti, karena mengenderai sepmor curian seperti yang telah kita infokan sebelumnya. Untuk sementara seorang lagi yakni Dek Pan masih buron," kata AKP Supriadi.

Kasat menambahkan HS diperiksa di unit PPA, karena masih dibawah umur. Menurut keterangan tersangka sementara, mereka bertemu sebelum kejadian pada Rabu (13/2) sekira pukul 16.00 WIB, di Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara. Kemudian ketiganya menuju ke Makmur, dengan alasan untuk mengambil uang Rp 1,8 juta. Sabil menurut setelah Dek Pan berjanji akan memberikan upah Rp300 ribu. Posisi HS pengemudi, M Sabil di tengah sedangkan Dek Pan di belakang.

Sesampai di Dusun Alue Lhok, Desa Pante Bahagia, Kuta Makmur, tiba-tiba ban belakang sepmor bocor. Ketiganya turun dan HS  mendorong sepeda motor bergantian dengan korban. Setelah jalan sekitar 300 meter,  Dek Pan memberikan aba-aba berhenti, karena ia ingin  membuang air kecil. Setelah itu langsung melanjutkan perjalanan. Namun ternyata tanpa diduga Dek Pan mengambil kayu kering, serta menghantam bagian kepala korban dari belakang.

“Ketika insiden Sabil memegang kepalanya sambil memohon agar tidak dibunuh. Ia juga meminta Dek Pan dan HS tidak mengambil sepeda motor, karena bukan miliknya. Namun kedua pelaku malah menyeret korban ke samping badan jalan dan disitulah HS menikam perut, kemudian menusuk bagian paha dan bokong. Sampai akhirnya menusukkan pisau di leher korban hingga tersungkur,” ujar Kasat.

Sabil mengaku sempat berpura-pura mati dan usahanya berhasil. Mengira korban sudah tak bernyata, kedua pelaku segera kabur ke arah kuta makmur.
"Pasca ditikami, dengan sisa kekuatan Sabil bangkit dan berjalan tertatih-tatih. Ia jatuh pingsan lalu ditemukan warga yang melintas di TKP sekira pukul 18.30 WIB serta dibawa ke puskesmas, selanjutnya dirujuk ke RSU Cut Meutia," tandas Kasat.

Sementara HS saat dijumpai Metro Aceh mengaku, pembunuhan itu telah lama direncanakan Dek Pan. Ia hanya diajak saja,  kebetulan waktu itu targetnya Muhammad Sabil. Sedangkan pisau yang digunakan untuk menikam adalah milik korban yang diambil olehnya dari dalam jok sepeda motor.

“Dek Pan yang menyuruh saya membunuh korban, kalau tidak dibunuh nanti bisa besar perkaranya,” ujar HS.

Setelah melakukan aksinya HS mengaku langsung pulang ke rumahnya bersama Dek Pan, sepeda motor disembunyikan di belakang rumahnya, keesokan paginya, Kamis (14/2) ia kembali ke BlokTujuh yakni ke tempat neneknya. Namun sekitar pukul 11.00 WIB ia ditangkap warga saat melintas di kawasan Tanjong Meulia.

Ia mengaku, tinggal bertetangga dengan Dek Pan, di Desa  Keude Krueng Geukuh, Dewantara. Ia sudah lama putus sekolah dan sehari-hari menjaga kios VCD milik temannya. Sedangkan Dek Pan masih berstatus siswa di SMAN 2 Palda. (sjm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tewas Setelah Kejang di Panti Pijat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler