Satu bukti sudah mereka tunjukkan dalam uji coba melawan tim tuan rumah, Britania Raya. Brasil memberikan pelajaran berharga pada tim yang dilatih Stuart Pearce. Brasil menundukkan Britania Raya dengan kedudukan 2-0 dalam laga yang berlangsung di Riverside, Middlesbrough, Sabtu (21/7).
Sinar terang mengarah pada dua anak muda yang kini tengah menjadi buruan tim-tim besar Eropa, gelandang serang Sandro dan bomber Neymar. Nama pertama membuka skor di menit ke-12, setelah sukses menjebol jala kiper Middlesbrough, Jason Steele.
Steele harus kembali memungut bola setelah Neymar mampu mengkonversi dengan sempurna penalti yang diberikan wasit Cl"ment Turpin. Tendangan penalti dilakukan, usai Hulk dilanggar Micah Richards di kotak terlarang.
Gol-gol tersebut tak hanya mengangkat kepercayaan diri tim jelang terjun ke olimpiade. Seperti diketahui, Neymar dkk menyandang beban berat untuk meraih medali emas pertama di olimpiade.
Selain itu, gol-gol itu bermakna besar bagi kedua pemain. Untuk pertama kalinya, mereka memberikan sumbangan gol pada tim U-23 Brasil. Bagi Neymar, gol itu memang menjadi pelengkap dari sembilan gol yang sudah dipersembahkannya di level timnas senior.
Sedang bagi Sandro, itu gol kedua untuk tim Samba sepanjang karier internasionalnya. Golnya dinihari tadi menjadi jawaban atas penantian panjang. Gelandang yang memperkuat tim Premier League Tottenham Hotspur itu terakhir kali merobek jala lawan kala bersua Gabon, di Libreville, 11 November 2011.
"Kemenangan ini memberi sinyal kekuatan tim, meski belum seratus persen karena kami masih harus beradaptasi, terutama dengan para pemain yang berkarier di Eropa," ungkap Mano Menezes, pelatih Brasil pada A Bola.
"Sandro dan Neymar memberi harapan tinggi di lini depan. Mereka sangat mendukung strategi agresif yang menjadi titik krusial dalam perjuangan kami membawa pulang medali emas," sambung Menezes.
Pola permainan Brasil memang memberi kesulitan bagi tuan rumah, terutama di babak pertama. Kombinasi Neymar, Leandro Damiao dan Hulk, yang disokong Oscar, Sandro dan Romulo, membuat barisan pertahanan tuan rumah kehilangan koordinasi. Praktis, Thiago Silva dkk tak mendapat sengatan berarti dari Ryan Giggs, Danny Rose, Craig Bellamy maupun Daniel Sturridge.
Pearce menyebut banyak pelajaran yang didapatkan timnya, terutama pelajaran bagi sistem kolektivitas tim. "Hasil yang tidak mengecewakan karena kami kali pertama tampil secara utuh. Ini pelajaran berharga, dan sangat beruntung kami menghadapi Brasil," beber Pearce.
Lebih lanjut, pearce mengakui, tim Britania Raya belum sepenuhnya siap untuk tampil di even empat tahunan tersebut. Secara fisik dan kerjasama, timnya belum mampu mengimbangi rancaknya permainan Brasil. Tapi, menurutnya masih ada waktu seminggu lagi untuk benar-benar siap bersaing.
"Yang penting, pekan depan kami sudah siap. Saya tak mau mengatakan tim ini sudah siap sementara kompetisi belum berlangsung. Masih ada waktu untuk meraih peningkatan," tuturnya. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Jawara Rentan Kelelahan
Redaktur : Tim Redaksi