jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas Kabinet Kerja tentang realisasi dan prognosis pelaksanaan APBN 2018, dengan kabar cukup menggembirakan.
"Sebelumnya saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah, para menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati, walikota atas kinerja pelaksanaan APBN semester satu (I) 2018 yang saya lihat hasilnya semakin baik," ucap Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7).
BACA JUGA: Gerindra Persilakan Jokowi Umumkan Cawapres
Dia menuturkan, dibanding periode yang sama semester I 2017, pada tahun ini realisasi APBN menunjukkan kinerja yang semakin meningkat. Defisit pun menurutnya lebih rendah dan menunjukkan penurunan.
"Keseimbangan primer yang sangat bagus menjadi positif yang tiga tahun sebelumnya masih negatif. Pembiayaan anggaran yang semakin menurun dua tahun terakhir, serta silpa yang lebih besar," ucap Presiden Ketujuh RI.
BACA JUGA: Duet Jokowi - Prabowo Tak Mungkin Terjadi di Pilpres 2019
Sebagai gambaran, mantan gubernur DKI itu menyebut bahwa pendapatan negara tumbuh 16 persen didukung kinerja penerimaan perpajakan yang mampu tumbuh 14,3 persen. Itu lebih tinggi dari pertumbuhan semester 1 2017 sebesar 9,6 persen.
Belanja negara juga terus meningkat 5,7 persen dibanding semester I 2017 yang tumbuh hanya 3,2 persen. Kemudian percepatan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat serta belanja kementerian dan lembaga (K/L) tumbuh 12,1 persen. Jauh lebih tinggi dari realisasi semester 1 2017, sebesar 0,4 persen.
BACA JUGA: Bu Mega Sudah Tahu Cawapres Jokowi, Golkar Ikut Saja
"Saya minta momentum pencapaian semester satu APBN 2018 terus dijaga, ditingkatkan pada semester kedua ini. Dan karena tantangan yang kita hadapi juga tidak ringan terutama terkait ketidakpastiaan perekonomian global," pinta Jokowi mengingatkan.
Ke depan, dia meminta seluruh K/L untuk fokus dan segera menyelesaikan program yang telah direncanakan. Suami Iriana itu meminta harus dipastikan bahwa pelaksanaan rancangan dan proyek strategis harus segera dieksekusi tepat waktu dan tepat sasaran supaya dampaknya bisa dirasakan masyarakat.
Selain itu, transfer ke daerah dan dana desa harus segera dicairkan, minimalisir adanya pengendapan anggaran pemerintah di perbankan serta tetap melakukan langkah efisiensi belanja barang seperti perjalanan dinas, rapat dan paket meeting, maupun belanja ATK.
"Perbaiki pola penyerapan anggaran sehingga tidak menumpuk di akhir tahun dengan tetap menjaga kualitas output yang ada," pungkas Jokowi. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Sudah Tahu Siapa Cawapres Jokowi, tapi..
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam