jpnn.com - Pelaksanaan ujian nasional (UN) tidak akan serentak lagi.
Proses itu menurut Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kiki Yuliati, mulai dilakukan tahun ini.
BACA JUGA: DPR Berharap UN Tahun Ini Lebih Baik
Yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih salah satu mata pelajaran (mapel) yang akan dites.
"Kenapa tahun ini mapel yang dites di UN hanya empat? Itu pun satu mapel cuma disuruh pilih, misalnya jurusan IPA, siswa disuruh memilih Kimia, Biologi atau Fisika untuk dites. Di luar Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Itu karena bagian dari road map, di mana ke depan UN tidak lagi serempak," kata Kiki, Selasa (4/4).
BACA JUGA: Wakatobi 100 Persen UN Berbasis Kertas dan Pensil
Dengan tidak serentaknya pelaksanaan UN, jelasnya, setiap siswa akan dilihat kompetensinya berdasarkan pilihan mapel. Misalnya, pilihannya Kimia, standar kompetensinya diukur sesuai mapel itu.
Selain itu, resourches sharing juga bagian dari road map (agar UN tidak serentak), sehingga masing-masing sekolah bisa menentukan jadwal ujiannya tapi dengan standar terukur.
BACA JUGA: 1,3 Juta Siswa Ikut Ujian Nasional, Ini Pesan Mendikbud
Juga menentukan kelulusan berdasarkan nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN), Ujian Sekolah (US), dan rapor yang persentasenya ditentukan sekolah.
"Kemendikbud dan BSNP ingin membangun kepercayaan. Dengan mengubah mekanisme pelaksaan UN yang kewenangannya didominasi sekolah, diharapkan masing-masing sekolah lebih memiliki integritas dan mampu melaksanaan UN yang sesuai standar," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Swasta Dinilai Lebih Siap Hadapi UNBK
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad