Pelaku Bisnis Dorong Kebangkitan Ekonomi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045

Selasa, 02 April 2024 – 19:31 WIB
Penggagas Indonesia Quran Hours, Djoni Rosadi menyambut baik langkah Pemerintah Indonesia untuk mencapai misi Indonesia Emas 2045 dalam acara Indonesia Quran Hours kali ini digelar di Masjid Istiqlal Jakarta, pada Kamis (28/3). Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Penggagas Indonesia Quran Hours, Djoni Rosadi menyambut baik langkah Pemerintah Indonesia untuk mencapai misi Indonesia Emas 2045.

Pelaku bisnis asal Kota Bandung itu memandang, institusi pesantren yang jumlahnya mencapai ribuan di tanah air memainkan peran besar sebagai pilar dan kekuatan ekonomi dalam mewjudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Bulan Ramadan, CCEP Indonesia Berkolaborasi dengan 15 Pesantren di Indonesia

Indonesia Quran Hours sendiri merupakan sebuah event akbar tahunan yang diadakan secara rutin dengan fokus utama pada penyatuan hati seluruh umat Islam dengan Al Quran. 

Kegiatan ini menjadi forum untuk merumuskan agenda besar mendorong terciptanya cita-cita kemandirian ekonomi umat dalam rangka menyonsong Indonesia Emas 2045. 

BACA JUGA: Ngaji Pasanan, Tradisi Ramadan di Pesantren yang Tetap Ada dari Masa ke Masa

Adapun, Indonesia Quran Hours kali ini digelar di Masjid Istiqlal Jakarta, pada Kamis (28/3) lalu. 

Kegiatan ini diawali dengan Seminar dan Workshop yang mengusung tema “Meneratas Jalan Kemandirian Ekonomi Umat menuju Indonesia Emas 2045“.

Kegiatan dihadiri ribuan santri pesantren dan umat Islam dan dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH, Maruf Amin.

Berbagai lembaga turut menyukseskan acara ini, diantaranya Quran Cordoba, Nur Quran Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) dan Bank Indonesia.

“Tahun ini, kami berkolaborasi dengan beberapa pihak, kami fokus merumuskan agenda besar kemandirian ekonomi umat melalui ekonomi pesantren untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” kata Djoni Rosadi dalam keterangannya, Selasa (2/4). 

Menurut Djoni, potensi ekonomi pesantren sangat besar dan menjanjikan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah terobosan dan dukungan nyata dari berbagai elemen untuk membangkitkan ekonomi pesantren, utamanya pemerintah. 

“Kami berharap Pemerintah melakukan penguatan kepada lembaga perekonomian umat, khususnya ekonomi pesantren dalam bentuk edukasi, afirmasi, fasilitasi dan advokasi," jelasnya.

Termasuk, lanjutnya,bmemberikan ruang kontribusi dan partisipasi bagi lembaga perekonomian pesantren dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dan yang lebih penting, mempercepat lahirnya regulasi yang mendorong kemandirian perekonomian pesantren,” kaya Djoni.

Untuk memulai program penguatan ekonomi pesantren, Djoni Rosadi bersama tim dalam waktu dekat akan segera menetapkan pesantren binaan di sejumlah daerah di Indonesia dan mulai fokus pada penguatan kelembagaan ekonomi dan basis komoditi unggulan.

Wakil Presiden KH. Maruf Amin sangat menyambut baik kerja sama Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) dan Yayasan Nur Quran Indonesia dalam gelaran Indonesia Qur’an Hours.

Wapres mengajak umat Islam di tanah air sebagai penduduk mayoritas bangsa Indonesia untuk memperkuat kemampuan ekonominya.

“Kita menyongsong Indonesia Emas 2045, kita umat Islam harus menjadi umat yang harus memberikan kontribusi yang besar, menjadi umat yang kuat ekonominya,” tegasnya. 

Menurut Maaruf Amin, tantangan menuju kemandirian umat salah satunya disebabkan oleh lemahnya kualitas sumber daya manusia. 

Selain itu harus didorong adanya kontribusi semua pihak khususnya pesantren untuk mewujudkan kemandirian umat secara menyeluruh.

“Karena itu, perlu ada ikhtiar dalam rangka menumbuhkan semangat, mendorong adanya partisipasi dan kontribusi semua kalangan dalam rangka menuju kemandirian ekonomi umat,” ujarnya.(mcr8/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler