Pelaku Bom Bunuh Diri Dimakamkan, Keluarga Minta Maaf kepada Korban

Senin, 18 November 2019 – 23:56 WIB
Suasana pemakaman pelaku bom bunuh diri RMN di TPU Sei Sikambing D, Senin (18/11/2019) malam. Foto: nina/pojoksatu

jpnn.com, MEDAN - Jenazah RMN, 24, pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Kelurahan Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, Senin (18/11) malam.

Jenazah tiba pukul 18.45 WIB langsung dibawa ke Musala Taqwa, di Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, beberapa meter dari lokasi rumah keluarga RMN.

BACA JUGA: Terduga Teroris yang Ditangkap di Pasuruan Terkait Bom Medan

Setelah itu, jenazah RMN disalatkan lalu dibawa ke TPU. Puluhan warga terlihat mengantarkan jenazah RMN ke pemakaman.

Begitu di TPU, suara adzan Isya lagi berkumandang, namun prosesi penguburan RMN tetap dilangsungkan. RMN dimakamkan satu liang dengan neneknya atau di samping kuburan ibunya yang telah meninggal dunia sejak RMN berusia lima tahun.

BACA JUGA: Densus 88 Antiteror Tangkap Seorang Pemuda Terduga Teroris di Serang

Pukul 19.30 WIB, proses pemakaman selesai, keluarga pun menggelar doa di lokasi. Warga tetap bertahan hingga semuanya selesai.

Usai proses, ayah RMN, Irwansyah Nasution tampak lemas. Dia sesekali dipegangi keponakannya. Dia juga memilih untuk memberikan komentar. “Masih sesak dada saya,” ujarnya langsung dipapah naik sepeda motor dan dibonceng kembali ke rumah.

BACA JUGA: Seorang Wanita Memakai Baju Tidur Terekam CCTV Berbuat Terlarang di Masjid

Hadir di lokasi, Kepling III, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Ardiansyah Poetra. “Begitu sampai langsung dibawa ke musala dan disalatkan saat itu juga. Dia sempat ketua remaja masjid di situ. Jadi adik-adik dia (di remaja masjid) mau apapun masalah dia tetap disalatkan di situDisiapin semuanya ambulans, dan segera dikuburkan tanpa ditunda-tunda lagi. Itu permintaan keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

Poetra menyebutkan warga yang mengiringi pemakaman adalah berasal dari tempat tinggal Dedek. “Yang hadir keluarga, jiran, tetangga, masyarakat Jalan Jangka, Jalan Mistar yang mengenal beliau,” jelasnya.

Saat pemakaman tidak ada penolakan dari warga, Poetra menyebutkan warganya memang tidak menolak. Namun, jika ada yang menolak seperti yang terjadi pada Senin pagi di dekat TPU, menurutnya itu sah saja.

“Soal penolakan itu wajar saja. Karena aksi teroris kan termasuk kita kecam di dunia internasional, jadi ada yang respon begitu. Masyarakat sangat kecewa dengan jalan yang diambilnya, masyarakat juga tahu dia seperti itu karena setelah berumah tangga, dia berubah. Ada semacam didoktrin dari keluarga istrinya yang sebelummya sudah ikut pengajian yang alirannya yang susah kami sebutkan,” bebernya.

Sampai saat ini, kata Poetra tidak ada penolakan dari warga setempat. Dia mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, terutama pihak kepolisian, pihak kecamatan yang membantu dalam proses fardhu kifayah Dedek.

“Saat inilah maunya warga khususnya termasuk keluarga korban mau dikuburkan di Perkuburan Sei Sikambing ini. Karena silsilah keluarganya semua di sini. Penolakan itu sah-sah saja menurut saya, namanya ada pro ada kontra tetapi tergantung bagaimana kami menyikapinya. Berhubung ini pelakunya seorang manusia layaknyalah dikubur sebagai seorang manusia secara baik dan kebetulan dia beragama Islam kami kuburkan dia secara Islam,” tuturnya.

Poetra kemudian menyampaikan pesan keluarga yang meminta maaf ke keluarga korban, dimana saat RMN meledakkan diri melukai enam orang (4 polisi, 2 warga).

“Saya sempat ngobrol dengan keluarga. Saya mewakili keluarga mengucapkan mohon maaf sebesar besarnya terutama pada keluarga korban yang terluka atau yang sedang dirawat. Meminta maaf kepada pemerintah, masyarakat kalau memang anaknya sudah melakukan hal yang tidak benar. Jadi keluarga memohon maaf, semoga ini tidak terulang lagi,” pungkasnya. (nin)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler