jpnn.com, SEMARANG - Polisi mengungkap sepak terjang RA (Rofik Asharudin), pelaku teror bom di depan pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jateng.
Menurut Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, RA sempat mengajak keluarganya mengikuti doktrin yang dia anut.
BACA JUGA: Pelaku Bom Kartasura Mengaku Diajari Cara Buat Bom dari Tokoh ISIS
Namun, keluarga RA menolak. Dari mana dia mendapat uang untuk merakit bom? "Uangnya minta ke ibunya. Alat dan bahannya dicicil sejak tahun 2018, mulai bahan kimia hingga peralatan elektronik lainnya," terang Rycko.
BACA JUGA : Pelaku Bom Kartasura Mengaku Diajari Cara Buat Bom dari Tokoh ISIS
BACA JUGA: Begini Kesimpulan Polri Terkait Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura
Casing bom yang digunakan beberapa hari lalu, lanjut Rycko, menggunakan panci. Bom itu sendiri berjenis low explosive. Sasarannya adalah polisi, sesuai perintah pimpinan ISIS.
Rycko menambahkan, saat ini RA masih diperiksa intensif Polda Jateng. Pemeriksaan dilakukan karena kondisi kesehatannya memungkinkan.
BACA JUGA: Terminal Bus Perketat Pengamanan, Tas Semua Penumpang Diperiksa
Sebab, RA hanya mengalami luka di bagian tangan kanan, pinggang kanan, dan kaki kanan.
"Sejak awal bisa diperiksa. Kemungkinan hari ini (kemarin, Red) sudah tidak di RS Bhayangkara Semarang," ujarnya.
BACA JUGA : Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Masih Bujangan, Ini Profesinya
Sebagaimana diberitakan, RA meledakkan bom yang dipasang di tubuhnya sendiri pada Senin malam (3/6).
Bom itu meledak di dekat pos polisi Tugu Kartasura. Untung, tidak ada orang lain yang terluka, kecuali RA sendiri.
Polri menyebut aksi yang dilakukan RA gagal. Aparat kepolisian yang dijadikan sasaran tidak satu pun terluka.
Sebaliknya, kini malah pelaku yang harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat luka yang dialami setelah meledakkan diri. (syn/den/c9/oni/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Terbaru dari Kapolri Pascateror Bom di Kartasura
Redaktur & Reporter : Natalia