"DITANGKAP! Pengejaran telah usai. Teror sudah berakhir,". Informasi yang beredar secara resmi dari kepolisian Boston, seketika disambut gegap gempita warga kota kecil di pinggir Amerika itu, Sabtu (20/4). Ribuan aparat kepolisian bersama FBI dan garda nasional, juga meluapkan kegembiraan mereka.
Setelah sempat mencekam dan dilarang keluar rumah sejak Sabtu (19/4), warga Boston dan aparat keamanan akhirnya lega, dua pelaku pengeboman di Boston Marathon akhirnya ditangkap.
Kedua tersangka pelaku bom panci diidentifikasi sebagai dua bersaudara, Tamerlan Tsarnaev (26) dan Dzhokhar Tsarnaev (19). Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi. Sedangkan adiknya berhasil ditangkap hidup-hidup. Keduanya diketahui sebagai imigran dari Rusia keturunan Chechnya dan telah tinggal permanen di AS. Selama setahun terakhir, mereka tinggal di wilayah Cambridge.
"Tersangka saat ini dalam tahanan. Petugas masih menyapu daerah untuk mengamankan situasi," ujar pengumuman dari aparat kepolisian. Sementara seorang pejabat kota Boston, mengabarkan bahwa Dzhokhar Tsarnaev (19) mengalami luka serius dan mendapat perawatan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Saat ditangkap di sebuah perahu, seorang wartawan CNN yang berada di lokasi kejadian, mendengar jelas beberapa rentetan tembakan. Kemudian petugas keamanan berteriak."Menyerahlah, keluarlah dengan tangan di atas kepala," perintah petugas.
Ketika akhirnya berhasil menangkap hidup-hidup pelaku, seketika ketegangan pun mencair, berubah menjadi sorak sorai gembira aparat kepolisian bersama warga yang mulai berani keluar dari rumah mereka.
"Aku senang semua ini berakhir. Kota dan orang-orang di sini sudah melalui banyak rasa sakit, atas perbuatan yang tidak rasional dari pemuda ini," kata seorang warga pada CNN, Mary Sullivan.(afz/jpnn)
Setelah sempat mencekam dan dilarang keluar rumah sejak Sabtu (19/4), warga Boston dan aparat keamanan akhirnya lega, dua pelaku pengeboman di Boston Marathon akhirnya ditangkap.
Kedua tersangka pelaku bom panci diidentifikasi sebagai dua bersaudara, Tamerlan Tsarnaev (26) dan Dzhokhar Tsarnaev (19). Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi. Sedangkan adiknya berhasil ditangkap hidup-hidup. Keduanya diketahui sebagai imigran dari Rusia keturunan Chechnya dan telah tinggal permanen di AS. Selama setahun terakhir, mereka tinggal di wilayah Cambridge.
"Tersangka saat ini dalam tahanan. Petugas masih menyapu daerah untuk mengamankan situasi," ujar pengumuman dari aparat kepolisian. Sementara seorang pejabat kota Boston, mengabarkan bahwa Dzhokhar Tsarnaev (19) mengalami luka serius dan mendapat perawatan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Saat ditangkap di sebuah perahu, seorang wartawan CNN yang berada di lokasi kejadian, mendengar jelas beberapa rentetan tembakan. Kemudian petugas keamanan berteriak."Menyerahlah, keluarlah dengan tangan di atas kepala," perintah petugas.
Ketika akhirnya berhasil menangkap hidup-hidup pelaku, seketika ketegangan pun mencair, berubah menjadi sorak sorai gembira aparat kepolisian bersama warga yang mulai berani keluar dari rumah mereka.
"Aku senang semua ini berakhir. Kota dan orang-orang di sini sudah melalui banyak rasa sakit, atas perbuatan yang tidak rasional dari pemuda ini," kata seorang warga pada CNN, Mary Sullivan.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Pembom Boston Sebut Anaknya Perwujudan Malaikat
Redaktur : Tim Redaksi