JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, Ramadhan Pohan mengecam tindakan perusahaan yang menjualbelikan database yang berisi kontak dan nama ribuan orang. Menurut dia, hal itu adalah tindakan bertentangan dengan hukum.
"Itu tindakan ilegal. Jika benar, maka ini harus segera diusut, diselidiki, dan dibongkar," ujar Ramadhan kepada JPNN, Selasa (19/3).
Pria yang menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal Partai Demokrat itu pun meminta penegak hukum untuk menumpas para pelaku jual beli database perusahaan. "Jika dibiarkan berlarut-larut, ini meresahkan sekali," ucapnya.
Seperti diberitakan, untuk mendapatkan database perusahaan tersebut sangat mudah. Ketik saja di mesin pencari "jual database perusahaan". Hasilnya banyak situs atau forum yang menawarkan jual beli database untuk keperluan telemarketing.
Para penjual itu terang-terangan menawarkan database berisi kontak dan nama ribuan orang. Harga database yang ditawarkan bervariasi. Mereka menjual database tersebut dengan sistem paket. Paket itu biasanya merujuk pada isi database. Misalnya database pemilik kartu kredit, rumah mewah, dan operator selular.
Selain bergantung pada isi database, tinggi rendahnya harga bergantung dengan jumlah database. Jawa Pos mendapati harga termurah Rp200 ribu. (gil/jpnn)
"Itu tindakan ilegal. Jika benar, maka ini harus segera diusut, diselidiki, dan dibongkar," ujar Ramadhan kepada JPNN, Selasa (19/3).
Pria yang menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal Partai Demokrat itu pun meminta penegak hukum untuk menumpas para pelaku jual beli database perusahaan. "Jika dibiarkan berlarut-larut, ini meresahkan sekali," ucapnya.
Seperti diberitakan, untuk mendapatkan database perusahaan tersebut sangat mudah. Ketik saja di mesin pencari "jual database perusahaan". Hasilnya banyak situs atau forum yang menawarkan jual beli database untuk keperluan telemarketing.
Para penjual itu terang-terangan menawarkan database berisi kontak dan nama ribuan orang. Harga database yang ditawarkan bervariasi. Mereka menjual database tersebut dengan sistem paket. Paket itu biasanya merujuk pada isi database. Misalnya database pemilik kartu kredit, rumah mewah, dan operator selular.
Selain bergantung pada isi database, tinggi rendahnya harga bergantung dengan jumlah database. Jawa Pos mendapati harga termurah Rp200 ribu. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Rp 70 Miliar Aset Disita
Redaktur : Tim Redaksi