LHOKSUKON-Kebrutalan Munazir alias Nyak Di (28) warga Arongan, Lhoksukon Aceh Utara menuai tanda tanya. Pasalnya, pemuda yang diyakini mengalami ganguan jiwa itu, memiliki empat unit hanphone dan dikabarkan pernah menjadi tukang parkir di kawasan Peunayong, Banda Aceh.
Informasi dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN) Kamis (27/6), terungkapnya kasus tersebut setelah pelaku digiring ke Polres Aceh Utara, pascamembacok lima orang anggota keluarganya sendiri.
TKP berdarah tersebut terjadi di rumah pelaku pada Rabu (26/6) sekira pukul 10.00 WIB. Dua diantara korban meregang nyawa, tiga lainnya kritis.
Saat diamankan oleh pihak kepolisian, pelaku memiliki empat unit hanphone di dalam kantongnya. Tetapi, hingga kini aparat penegak hukum belum bisa memastikan apakah pelaku benar-benar mengalami gangguan jiwa atau tidak.
“Nyak Di akan kita bawa ke rumah sakit jiwa, di Banda Aceh untuk kita periksa lebih lanjut tentang ke jiwaannya. Menurut keterangan yang kita dapatkan di TKP dari pihak keluarga, dia pernah memakai narkoba jenis ganja. Sejauh ini, pihak kita belum bisa berbuat banyak, karena saksi belum bisa kita mintai keterangan, sebab masih dalam keadaan berduka,” ungkap Kasat Reskrim Polres Aceh Utara AKP Ahmad Fauzy.
Menurut keterangan sekilas, Nyak Di pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa di Banda Aceh pada tahun 2012. Namun belakangan kabur dan menjadi tukang parkir di kawasan Penayong, Banda Aceh. Kepulangannya pada Selasa (25/6) sekira pukul 16.00 WIB membuat keluarganya menjadi was-was.
“Pada malam harinya sebelum kejadian, dia tidur di Meunasah desa setempat. Paginya, pulang ke rumahnya, sambil membawa pulang mie instan. Dan juga membawa pulang, parang dan pisau yang dibungkus serta dijinjing di badannya. Pascakejadian itu, pihak kita mengamankan, sebilah pisau, parang dan empat unit handphone biasa yang masih aktif,” beber AKP Ahmad Fauzy.
Nyak Di saat ini masih ditahan di Polres Aceh Utara. Sedangkan tiga korban yang selamat dari lima korban semuanya, masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Lhokseumawe. Mereka menderita luka bacok di bagian leher dan kepala. (zub)
Informasi dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN) Kamis (27/6), terungkapnya kasus tersebut setelah pelaku digiring ke Polres Aceh Utara, pascamembacok lima orang anggota keluarganya sendiri.
TKP berdarah tersebut terjadi di rumah pelaku pada Rabu (26/6) sekira pukul 10.00 WIB. Dua diantara korban meregang nyawa, tiga lainnya kritis.
Saat diamankan oleh pihak kepolisian, pelaku memiliki empat unit hanphone di dalam kantongnya. Tetapi, hingga kini aparat penegak hukum belum bisa memastikan apakah pelaku benar-benar mengalami gangguan jiwa atau tidak.
“Nyak Di akan kita bawa ke rumah sakit jiwa, di Banda Aceh untuk kita periksa lebih lanjut tentang ke jiwaannya. Menurut keterangan yang kita dapatkan di TKP dari pihak keluarga, dia pernah memakai narkoba jenis ganja. Sejauh ini, pihak kita belum bisa berbuat banyak, karena saksi belum bisa kita mintai keterangan, sebab masih dalam keadaan berduka,” ungkap Kasat Reskrim Polres Aceh Utara AKP Ahmad Fauzy.
Menurut keterangan sekilas, Nyak Di pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa di Banda Aceh pada tahun 2012. Namun belakangan kabur dan menjadi tukang parkir di kawasan Penayong, Banda Aceh. Kepulangannya pada Selasa (25/6) sekira pukul 16.00 WIB membuat keluarganya menjadi was-was.
“Pada malam harinya sebelum kejadian, dia tidur di Meunasah desa setempat. Paginya, pulang ke rumahnya, sambil membawa pulang mie instan. Dan juga membawa pulang, parang dan pisau yang dibungkus serta dijinjing di badannya. Pascakejadian itu, pihak kita mengamankan, sebilah pisau, parang dan empat unit handphone biasa yang masih aktif,” beber AKP Ahmad Fauzy.
Nyak Di saat ini masih ditahan di Polres Aceh Utara. Sedangkan tiga korban yang selamat dari lima korban semuanya, masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Lhokseumawe. Mereka menderita luka bacok di bagian leher dan kepala. (zub)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warno Tewas Dianyiaya Istri
Redaktur : Tim Redaksi