Setelah bekerja keras mengungkap kasus tersebut, tadi malam satuan elite polisi, Densus 88, berhasil membalas tindakan para pelaku teror tersebut. Di antara lima orang yang bisa diidentifikasi, tiga orang dapat ditangkap (dua di antaranya ditembak mati). Sedangkan satu lolos.
Sumber Jawa Pos menjelaskan, upaya penangkapan itu dilakukan mulai dari Terminal Tirtonadi, Solo. Ada dua orang yang dijemput temannya dengan menggunakan sepeda motor. "Mereka itu sudah dipantau sejak penembakan 17 Agustus," kata sumber tersebut.
Tim Densus 88 membuntuti mereka. Sampai di Jalan Veteran kawasan Tipes, dekat Masjid Baitus Salam, rupanya mereka curiga ada yang menguntit. Mereka berusaha menghilangkan jejak. Saat itulah tim langsung berinisiatif melakukan penangkapan. "Satu motor ditabrak sampai jatuh. Ada anggota yang ditembak, terserempet peluru," ujarnya.
Mengetahui buruan memegang senjata api, polisi langsung beraksi. Satu tersangka teroris ditembak tepat di kepala sehingga tewas di tempat, satunya lagi juga tewas tertembak. "Satu motor lagi (ditumpangi dua orang, Red) masih dalam pengejaran," terang dia.
Sebelum mengejar empat orang itu, terlebih dahulu Densus 88 menangkap seorang berinisial M di Karanganyar kemarin pukul 14. 00. Dari penangkapan itulah, penyelidikan dikembangkan sehingga polisi menemukan adanya perpindahan lokasi di terminal Solo. "Inisial namanya W dan S (dua orang yang ditangkap di Tipes, Red), lengkapnya akan dirilis humas, tunggu saja," jelas sumber itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengakui adanya penangkapan tersangka teroris di Solo tadi malam. "Betul, informasinya demikian," katanya. Namun, Boy menyatakan belum mendapat informasi lengkap dari lapangan.
"Besok pagi (pagi ini, Red), pukul delapan pagi, kami rilis di mabes," ucap dia. "Ya, sejak penembakan pertama, tim densus sudah ada di Solo," tegas Boy.
(rdl/c11/nw)"
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Sulut, Malut dan Papua Barat Diminta Jauhi Pantai
Redaktur : Tim Redaksi