JAKARTA - Dewan Teh Indonesia (DTI) meminta kesediaan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), Irman Gusman agar mau menjadi pelindung Indonesia Tea Corporated. Selain Irman, DTI juga meminta Tanri Abeng sebagai penasihat demi memperjuangkan perbaikan nasib pelaku usaha di bidang the.
"Kami meminta keduanya masing-masing jadi pelindung dan penasihat Indonesia Tea Corporated, dalam Rapat Tahunan Anggota DTI 2013 dan Seminar Pertehan Nasional kemarin," kata Ketua DTI Rachmad Badruddin kepada JPNN, Jumat, (18/1).
Menurutnya, dukungan dan kesediaan Irman dan Tanri Abeng akan sangat berharga bagi DTI dalam mengusahakan masa depan yang lebih baik bagi industri teh. "Ibarat memperoleh durian runtuh," tegasnya.
Rachmat mengakui, selama ini DTI mengalami persoalan dengan belum bersatunya para pelaku usaha teh di Indonesia yang terdiri dari tiga unsur, yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Perkebunan Negara (PTPN), swasta dan perkebunan teh rakyat. Akibatnya, produk industri teh Indonesia di pasaran internasional tak sekompetitif buatan China, India, Srilanka, dan Kenya. "Padahal, kecenderungan harga di pasar teh terus meningkat," katanya.
Di tempat terpisah, Irman Gusman mengaku siap membantu DTI dalam mewujudkan posisi yang lebih baik dalam negosiasi teh di pasar internasional. Ia akan mengkomunikasikan gagasan pembentukan Indonesia Tea Corporated dengan para menteri terkait untuk meningkatkan keberadaan dan kontribusinya.
Dijelaskannya, kontribusi dari poduksi teh Indonesia yang dipasarkan ke internasional dan domestik cukup signifikan, yakni mencapai Rp 200 triliun. Sayangnya, kata Irman, dukungan pemerintah untuk revitalisasi industri teh masih sangat rendah. "DPD meminta pemerintah untuk lebih peduli terhadap kemajuan industri teh Indonesia," harapnya. (Fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Senang Peternak Sapi Panen Laba
Redaktur : Tim Redaksi