jpnn.com, BALIKPAPAN - Wanderley Junior resmi mengundurkan diri usai kalah 1-4 saat menjamu PSS Sleman, Kamis (5/7).
Itu menjadi kekalahan kandang kedua, setelah sebelumnya ditaklukkan Blitar United.
BACA JUGA: Persiba Siapkan Senjata Ampuhnya untuk Bobol Gawang Lawan
Hanya enam pertandingan, pria berpaspor Brasil tersebut menukangi Beruang Madu. Sebuah pencapaian buruk dan tidak memenuhi ekspektasi manajemen.
Kehilangan pelatih tidak membuat Persiba pusing. Sejumlah pelatih ternama berminat untuk melatih tim kesayangan Kota Beriman.
BACA JUGA: Wanderley Minta Skuatnya tak Remehkan PSAD
Beberapa nama pun mencuat, di antaranya Freddy Muli, Marwal Iskandar, Hery Kiswanto, hingga Peter Butler yang didepak dari Persipura Jayapura.
Terkhusus, bagi pria berpaspor Inggris tersebut, Persiba bukan klub baru baginya. Bahkan, hubungan emosional pun sempat terjalin.
BACA JUGA: Persiba Bakal Uji Coba Semua Pemain Saat Lawan PSAD
Beberapa musim bergabung, Butler menyulap Persiba menjadi tim besar. Bahkan, mampu mengorbitkan pemain-pemain muda berkualitas. Setelah tak lagi bersama Persiba, Butler memilih menangani klub-klub di negara lain. Butler sempat kembali bersama Persiba pada 2012, namun dia melarikan diri karena beberapa alasan.
Kini Butler terang-terangan menyatakan ingin melatih Persiba lagi. Pun dengan para suporter juga menginginkan dia kembali. ”Kalau mau kembali ke Liga 1. Ya, Butler saja bagus kembali,” kata Fatria Shila, salah seorang suporter Balistik.
Direktur Operasional Persiba, Yaser Arafat mengaku, kecewa dengan apa yang sudah ditorehkan Wanderley selama ini. Padahal selama ini manajemen telah memberikan apa yang diinginkan pelatih.
”Jelas kami kecewa dengan hasil ini. Tentu ada kesalahan yang terjadi di dalam tim kepelatihan. Makanya, ada evaluasi untuk jajaran pelatih,” tegas Yaser.
Persoalan pelatih kepala, saat ini sementara mempercayakan Haryadi. Namun harus dilihat kembali kemampuannya. ”Sambil mencari pelatih yang berkapasitas, tentu manajemen tak tinggal diam demi tim ini. Untuk saat ini tim akan ditangani Haryadi. Kita lihat sampai putaran kedua,” jelas Yaser.
“Karena untuk pelatih sendiri jika memang nanti harus dirombak, kami tentunya minta masukan dari stakeholder sepak bola, suporter, pengamat, dan juga rekan-rekan media,” imbuhnya.
Menurut Yaser, pihaknya tak akan tinggal diam untuk membawa Persiba kembali ke level tertinggi. Karena itu, di sisa waktu putaran pertama ini akan menjadi bahan evaluasi besar-besaran, baik tim pelatih juga pemain.
“Kami akan turun langsung memantau setiap latihan. Kami harus tahu bagaimana perkembangan mereka. Jangan sampai tim ini terus terseok-seok. Pokoknya, jajaran tim pelatih harus benar-benar solid dan mampu meracik tim ini menjadi lebih baik. Demikian pula halnya pemain, kami tidak ingin ada pemain yang merasa hebat, semua harus bermain demi Persiba,” terang Yaser Arafat.
Mengingat saat ini Persiba kerap terkendala dengan penggunaan lapangan di Stadion Batakan, manajemen Persiba akan berusaha melobi pemerintah kota agar sekiranya memberi keleluasaan berlatih.
“Selama ini memang lapangan berlatih menjadi kendala. Insyaallah setelah ini kami akan menghadap pemkot untuk meminta kebijakan agar bisa menggunakan stadion untuk Persiba. Setidaknya Persiba bisa latihan empat kali dalam seminggu. Doakan saja,” tandas pria yang juga ketua Kadin Balikpapan ini. (ham/cal/kpnn/is/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiba Jajal PSAD Dulu Sebelum Hadapi PSS Sleman
Redaktur & Reporter : Budi