Pelatih Chile Bersyukur Portugal Tak Bisa Full Team

Rabu, 28 Juni 2017 – 12:03 WIB
Juan Antonio Pizzi. Foto: AFP

jpnn.com, KAZAN - Sulit dibantah. Portugal dan Chile adalah dua kekuatan sepak bola, yang sama-sama membuat sensasi pada turnamen mayor benua masing-masing pada 2016. Kamis (29/6) mulai pukul 01.00 WIB nanti, kedua tim bakal bentrok di Kazan Arena, dalam semifinal Piala Konfederasi 2017.

Portugal dengan permainan pragmatisnya berhasil merebut Euro untuk kali pertama. Sedangkan Chile diluar dugaan kembali mempecundangi Argentina dan merebut Copa Amercia back to back. Jika menilik voor yang dikeluarkan Asian Handicap, Portugal diunggulkan 1/4 dibanding Chile.

BACA JUGA: Vidal: Ronaldo Tidak Ada Apa-apanya, Chile akan ke Final

Melihat performa pasukan Fernando Santos sepanjang fase kualifikasi, wajar jika Asian Handicap menjagokan mereka bakal menaklukan La Roja, julukan Chile. Selain tak terkalahkan dalam tiga pertandingan, Portugal menjadi tim dengan serangan terbaik bersama Jerman (tujuh gol), dan pertahanan paling kukuh bersama Chile dengan hanya kebobolan tiga gol.

Selain itu, head to head juga memihak Seleccao das Quinas, julukan Portugal. Dalam tiga pertemuan terakhir, Portugal menorehkan dua kemenangan dan sekali seri. 

BACA JUGA: Imbang Lawan Jerman, Chile Puncaki Klasemen Grup B Piala Konfederasi

Namun, gelandang tengah Pizzi mengatakan, kondisi terkini malah menjadi handicap Cristiano Ronaldo dkk. ”Bersama Jerman, Chile adalah tim yang sejak awal difavoritkan untuk menjadi juara sejak awal turnamen,” ucap pemain Benfica itu seperti dilansir beIN Sports.

Handicap yang dimaksud Pizzi adalah absennya tiga pilar utama Seleccao das Quinas, sebutan Portugal. Mereka adalah Pepe (bek tengah), Raphael Guerreiro (bek kiri), dan Bernardo Silva (gelandang tengah). Baik Silva maupun Guerreiro sama-sama menderita cedera engkel. Sementara Pepe hanya bisa melihat dari bangku cadangan lantaran terkena akumulasi kartu kuning.

BACA JUGA: Diwarnai Kontroversi Video, Chile Taklukkan Kamerun

Jose Fonte bakal menjadi pelapis Pepe di jantung pertahanan Portugal. Eliseu sendiri sudah menunaikan tugas sebagai deputi Guerreiro, dan memberikan satu assist ketika Portugal menggilas Selandia Baru 4-0 di partai terakhir Grup A (24/6).

Pepe sendiri berujar, dirinya begitu terpukul karena tidak bisa menghadapi Chile. Sebab, dalam konferensi pers kemarin, Directore Tecnico Chile, Juan Antonio Pizzi, mengonfirmasi 23 pemainnya bisa dimainkan. Itu berarti dirinya bisa menurunkan Charles Aranguiz yang sempat menderita cedera engkel ketika Chile ditahan 1-1 oleh Australia (25/6).

”Meski begitu, kami harus tetap optimistis,” tegas Pepe dilansir dari situs resmi FIFA. ”Kami harus menyongsong laga besok dengan kepala tegak. Aku yakin, setiap pemain bakal mengeluarkan kemampuan terbaik untuk memenangkannya,” lanjut bek 188 cm itu.

Lebih lanjut, bek veteran Portugal, Bruno Alves sangat berharap kemenangan bisa didapatkan Portugal, dan melakoni laga final di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Senin dinihari (3/7).

Alves memang baru sekali bermain di sana, yakni ketika melawan Selandia Baru. Namun, Saint Petersburg memberikan kesan yang luar biasa baginya. Sebab, pada periode 2010-2013, dirinya pernah menjadi bagian dari Zenit Saint Petersburg.

Bek 35 tahun tersebut mengantarkan Bomzhi, sebutan Zenit, merebut dua gelar Russian Premier League, dan Piala Super Rusia. ”Bisa bermain di sana seperti impian yang sangat mendalam,” ujar Alves kepada situs resmi FIFA.

Terpisah, secara tersirat, Pizzi cukup bersyukur Portugal tidak akan bermain dengan kekuatan terbaiknya. Setidaknya, lanjut entrenador berpaspor Spanyol itu, Claudi Bravo dkk bisa fokus kepada CR7, julukan Ronaldo. Pizzi menjelaskan, Ronaldo merupakan otak kecemerlangan permainan Portugal.

”Dia adalah pemain yang begitu berbahaya di segala posisi. Aku mengharapkan pengorbanan besar Chile pada laga kali ini,” kata Pizzi seperti diberitakan oleh 24Horas.

Dalam kesempatan tersebut, eks pelatih Valencia dan Rosario Central itu begitu senang karena dini hari nanti, dia bakal bersua dengan Santos yang notabene adalah mantan treinador-nya ketika masih memperkuat Porto, 17 tahun silam. ”Dia pantas mendapat respek atas segala pengalamannya. Dia adalah pelatih Portugal terhebat,” pujinya dilansir dari Associated Press. (apu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alexis Sanchez Catat Rekor, Chile Salip Argentina


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Chile   Portugal  

Terpopuler