Pelatih PSM Beberkan Tiga Faktor Penyebab Timnya Kalah dari Persita, Nomor 3 Mengejutkan

Minggu, 20 Februari 2022 – 08:52 WIB
Pemain PSM Makassar saat duel dengan salah satu pemain Persita Tangerang. Foto: dok PSM Makassar

jpnn.com, BALI - Pelatih PSM Makassar, Joop Gall membeberkan faktor timnya kalah dari Persita Tangerang dalam lanjutan Liga 1 musim 2021-2022.

Bermain di Stadion Gelora Ngurah Rai Denpasar, Sabtu (19/2) PSM tumbang dengan skor 0-2.

BACA JUGA: Skor Akhir Persita Vs PSM 2-0, Tren Negatif Juku Eja Berlanjut

Juru taktik asal Belanda itu menegaskan timnya memiliki masalah besar saat ini, terutama saat meladeni tim asal Tanggerang itu.

Berikut tiga faktor PSM kalah dari Persita Tangerang:

BACA JUGA: Seorang Wanita Ketahuan Berbuat Terlarang di Kamar, Tak Berkutik saat Dijemput Polisi

1. Kurang fokus karena hasil PCR

Pelatih PSM Joop Gall mengungkap bahwa salah satu penyebab kekalahan timnya karena tidak sempurna melakukan persiapan akibat tes PCR. Bahkan dia tidak bisa menyiapkan strategi dan taktik timnya.

"Hasil PCR yang mendadak keluar pascajelang pertandingan sangat tidak bagus. Inilah kejutan-kejutan yang kami dapat. Kejutan itu, yakni PCR," kata Joop Gall, Sabtu (19/2).

Parahnya, hasil PCR didapat saat para pemimpin tengah melakukan latihan.

"Di tengah latihan tim dokter kami menyampaikan bahwa pemain positif Covid-19 dan pemain tersebut harus pulang," tambahnya.

Pada hal latihan tersebut merupakan penentuan sebelum bertanding. Terakhir 11 kasus yang ada dalam tim.

"Persiapan kami sangat terganggu. Ini sangat mendadak saat latihan dan menggangu latihan kami. Saya sedang tidak mencari alasan dan saya hanya ingin memberitahu kalian," tegasnya.

2. Jadwal Pertandingan Liga 1 Sangat Padat

Jadwal pertandingan yang sangat padat memberi pengaruh terhadap capaian PSM di putaran kedua Liga 1.  

Joop Gall menganggap timnya tidak mampu melakukan persiapan dengan matang ketika jarak laga yang berdekatan. Termasuk ketika menyiapkan strategi dan pola yang bakal disiapkan.

"Jadwal pertandingan yang padat membuat pemain saya tidak kuat, tidak ada power. Bayangkan jarak cuman 2 atau 3 hari baru main lagi. Akibatnya saya bisa memikirkan strategi," tutur mantan pelatih FC Emmen itu

3. Pemainnya Tidak Cerdas Bermain

Secara mengejutkan Joop Gall mengakui bahwa kelemahan ada pada pemain. Dalam timnya masih banyak pemain yang tidak cerdas dalam memainkan sepakbola.

"Pemain saya tidak memiliki intelegensi. Masih sering melakukan kesalahan yang sama," ungkapnya.

Kendati demikian, dia belum menyerah untuk mengembangkan permainan para pemain. Dia yakin PSM akan terus belajar dan berkembang ke depannya.

"Saya tidak akan menyerah. Kami akan perbaiki dan saya tidak takut. Kami harus belajar dan saya harap pemain dapat mengaplikasikan hasil latihan pada setiap pertandingan," tutup. (mcr29/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : M Srahlin Rifaid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler