Pelatnas Asian Games 2018 Bikin Yayuk Basuki Miris

Sabtu, 20 Januari 2018 – 21:27 WIB
Yayuk Basuki (duduk, tengah) usai terpilih sebagai ketua umum Indonesian Olimpian Association (IOA) 2018-2022 dalam Munaslub IOA di Hotel Century, Jakarta, Sabtu (20/1). Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mantan ratu tenis Indonesia Yayuk Basuki mengaku sangat miris melihat persiapan kontingen Merah Putih menghadapi Asian Games 2018.

"Sebagai mantan atlet nasional, saya hanya bisa menyebut kata miris melihat pelatnas yang belum berjalan. Apalagi, kita banyak kehilangan waktu karena terus berkutat dengan masalah anggaran pelatnas," kata Yayuk usai terpilih sebagai ketua umum Indonesian Olimpian Association (IOA) 2018-2022 dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) IOA di Hotel Century, Jakarta, Sabtu (20/1). 

BACA JUGA: Gelar Rakornis, Menpora Sampaikan Enam Hal Ini

Anggota DPR RI itu mengaku sudah pernah memperingatkan pemerintah agar tidak terburu-buru membubarkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) karena Asian Games 2018 sudah mepet.

“Saat itu, saya mempertanyakan siapa yang akan memverifikasi atlet dan anggaran pelatnas setelah Satlak Prima dibubarkan. Nah, apa yang saya khawatirkan itu benar-benar terjadi. Pelatnas terbengkalai beberapa bulan dan masalah anggaran pelatnas terus saja diperdebatkan," ujar Yayuk.  

BACA JUGA: Setuju Tidak Sekolah Diliburkan saat Asian Games?

Menurut Yayuk, terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2017 tentang Percepatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) tidak bisa diantisipasi Kemenpora yang disebut bertanggung jawab terhadap prestasi.

Dia juga menyebut Kemenpora melakukan kesalahan dalam masalah sosialisasi.

BACA JUGA: Tes Event Sepak Bola Terancam Batal, PSSI akan Temui INASGOC

"Kesalahan Kemenpora itu meminta PB/PP mengajukan proposal anggaran pelatnas Asian Games 2018 tanpa ada spesifikasinya dengan menyebutkan khusus untuk atlet elite,” kata Yayuk.

“Makanya, saya tidak heran jika dana pelatnas Asian Games 2018 yang diajukan PB/PP melebihi anggaran Rp 735 miliar yang diajukan Satlak Prima untuk persiapan Asian Games dan Asian Para Games 2018. Pengucapan kalimat itu, kan, menimbulkan arti yang berbeda," ujar Yayuk.

Dia menambahkan, Komisi X DPR-RI sudah meminta dengar pendapat dengan Kemenpora.

Namun, permintaan Komisi X itu belum juga terealisasi.

"Katanya, Menpora Imam Nahrawi belum bisa memenuhi keinginan Komisi X DPR-RI hingga minggu depan karena harus mendampingi Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke venue di Palembang," ujar Yayuk.

"Terus terang, saya akan meminta penjelasan secara detail tentang penggunaan anggaran pelatnas Asian Games 2018 dalam dengar pendapat nanti," tambah Yayuk. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dishub DKI Tes Waktu Tempuh Atlet Asian Games


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler